KOMENTAR

NAMANYA pernah melejit pada tahun 2004, di mana ia menjadi juara Wimbledon sebagai pemenang ketiga termuda dalam sejarah. Itu juga berarti ia adalah menjadi orang Rusia yang pertama memenangi turnamen Wimbledon.

Terhitung, sejak 2004 hingga semifinal turnamen Wimbledon tahun 2005,  Sharapova memenangi 22 pertandingan tanpa henti di lapangan rumput, termasuk memenangi turnamen di Birmingham dan Wimbledon. Berlanjut di tahun-tahun berikutnya, prestasinya kian gemilang.

Kesuksesan Sharapova tak terbendung dan menjadi atlet wanita dengan bayaran tertinggi di dunia selama 11 tahun berturut-turut. Sharapova adalah perempuan termuda yang meraih Wimbledon sejak Martina Hingis yang masih berusia 16 tahun pada 1997.

Maria Sharapova menyukai tenis sejak usia 4 tahun. Perempuan kelahiran Sochi, Rusia, ini sudah terlihat sangat berbakat, sehingga atlet legenda Martina Navratilova merekomendasikan agar keluarganya pindah ke Amerika Serikat (US) untuk mendapat lebih banyak kesempatan berlatih.

Sharapova dan ayahnya terbang dari Moskow ke Miami untuk mengembangkan permainannya di akademi tenis bergengsi Nick Bollettieri. Mereka tiba dengan hanya US$ 700 dan tak tahu sepatah kata pun bahasa Inggris.

Sharapova selalu berlatih sepanjang hari sementara ayahnya bekerja keras demi membiayainya. Mereka bahkan harus tidur di atas sofa di sebuah apartemen kecil yang dimiliki oleh seorang wanita Rusia setengah baya.

Kerja kerasnya membuahkan hasil.  Trofi tour pertama Sharapova diraihnya pada 2003 di ajang Jepang Terbuka yang berlangsung di Tokyo. Dan, di akhir tahun Sharapova sudah berada dalam urutan 50 besar rangking WTA.

Sharapova adalah perempuan termuda yang meraih Wimbledon sejak Martina Hingis yang masih berusia 16 tahun pada 1997.   Kemudian, pada Agustus 2005, Sharapova menjadi perempuan Rusia pertama yang berhasil berada di peringkat pertama tenis dunia. Setahun kemudian di Amerika Terbuka, Sharapova berhasil mendapatkan gelar grand slam keduanya usai mengalahkan Justine Henin 6-4 6-4.

Sebagai anak dari keluarga sederhana, raket pertama Sharapova sebelum memasuki area profesional adalah pemberian dari seorang teman dekat keluarganya. Kini ia menjadi mantan atlet perempuan yang kaya raya, bahkan konon atlet terkaya di dunia.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women