MENYETRIKA baju sudah dilakukan orang sejak jaman dulu kala. Tahukah Anda, bahwa orang dulu ternyata menyetrika pakaian dengan batu, kaca, bahkan kayu?
Menyetrika pakaian, selain untuk menghilangkan kusut, setrika panas kemudian juga difungsikan untuk membunuh parasit, jamur, dan bakteri lain dalam pakaian.
Pada era Kekaisaran Romawi, orang-orang menggunakan punya beberapa macam alat yang berfungsi seperti setrika masa kini. Salah satunya adalah alat pengepres pakaian dengan tangan. Alatnya semacam dayung atau palu logam datar yang digunakan untuk memukul-mukul pakaian. Itu sebabnya disebut pemukul pakaian. Kerutan pada kain akan hilang berkat cara itu. Ribet juga ya…
Sementara itu, orang-orang di Asia Timur yang pertama kali menggunakan logam panas untuk menyetrika pakaiannya. Paling tidak sejak 1.000 tahun yang lalu orang Tiongkok kuno telah memiliki alat untuk melincinkan pakaiannya.
Alatnya terbuat dari besi yang dipanaskan. Bentuknya terlihat seperti sendok es krim besar. Alat ini diisi dengan batu bara panas, lalu ditekan di atas kain. Cara menggunakannya mirip dengan cara menggunakan setrika sekarang, yaitu digosokkan di atas kain untuk menghilangkan kerutan.
Pada abad ke-8 dan ke-9 M, orang-orang Viking di Skandinavia menggunakan setrika kuno yang terbuat dari bahan kayu, kaca, dan batu. Ketika akan digunakan, alat-alat itu diletakkan di dekat uap untuk memanaskan, lalu digosokkan pada kain. Alat ini dianggap sebagai alat setrika paling awal di dunia barat.
Setrika yang lebih mirip dengan bentuk masa kini muncul di Eropa pada 1300-an. Setrika ini berupa sepotong besi datar dengan pegangan logam. Untuk memanaskannya, alat ini diletakkan di atas atau di dalam api.
Ketika sudah panas, alat ini harus diambil dengan kain empuk yang kemudian digosokkan di atas kain. Sebelum itu, secarik kain tipis harus lebih dulu diletakkan di atas kain yang akan disetrika. Ini untuk mencegah jelaga langsung mengenai kain. Setrika digunakan sampai menjadi terlalu dingin untuk dipakai.
Ketika itu, banyak orang merasa harus punya lebih dari satu setrika. Dengan begitu mereka bisa menggunakannya ketika setrika yang lain sedang dipanaskan.
Pada sekira abad ke-15, perbaikan pada bentuk seterika diperkenalkan. Kotak besi panas ini dibuat dengan rongga di dalamnya untuk meletakkan elemen pemanas, seperti arang. Bagian atasnya dilengkapi pegangan. Sementara bagian bawahnya dibuat dengan logam yang halus. Ini pun menghilangkan kebutuhan akan kain tambahan di antara kain dan besi. Karena bagian bawah setrika tak akan membuat permukaan pakaian kotor. Alat ini digunakan selama beberapa ratus tahun di berbagai negara.
Pada abad ke- 17, setrika muncul di dunia barat dengan bentuk sepotong besi yang tebal, permukaan bawahnya rata, serta diberi pegangan besi. Setrika ini disebut dengan sad iron.
Sebelum digunakan, sad iron dipanaskan di depan perapian atau kompor, baru setelah itu dipakai untuk melicinkan pakaian. Kelemahan dari setrika ini adalah pada saat dipanaskan, pegangannya ikut panas karena terbuat dari besi yang sifatnya mudah menyerap panas.
Pada perkembangannya, sebagian besar setrika modern terbuat dari logam dan plastik. Mereka memiliki banyak fitur seperti uap dan kontrol suhu.
Kini, kita semakin mudah menemukan alat setrika yang lebih aman dan nyaman.
KOMENTAR ANDA