KOMENTAR

TAKDIR manusia memang sudah ditentukan oleh Allah Swt. Ketetapan tersebut meliputi rezeki, amal, dan juga maut, termasuk apakah seseorang akan bahagia atau sengsara.

Namun demikian, bukan berarti manusia tidak bisa berusaha. Manusia memiliki banyak pilihan. Misalnya saja, ketika melihat orang lain yang memiliki harta berlimpah, kita tidak lantas mengatakan “inilah takdir saya untuk mencuri uangnya”. Atau ketika kita diterjang banjir bandang, tentu logika tak akan menyuruh kita untuk berdiam diri dengan dalih menerima takdir.

Karena itulah ada amal salih yang dapat mendatangkan rahmat Allah hingga membawa manusia masuk surga. “Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Az-Zukhruf: 72)

Kebaikan yang kita lakukan di dunialah yang menyebabkan kita bisa masuk ke dalam surga. Amal salih itulah yang menghadirkan ampunan dan rahmat Allah Swt. Namun demikian, ada orang-orang yang rajin beramal namun di akhir hidupnya suul khatimah (akhir yang buruk). Bisa jadi, ada riya atau kesombongan yang kian lama bertumpuk di hatinya karena telah beramal salih bertahun-bertahun.

Ada pula mereka yang dulunya bergelimang dosa, namun menjelang akhir hayatnya mampu menguatkan hati untuk bertaubat. Meski amal salihnya belumlah banyak, namun husnul khatimah mampu mengantarkannya ke surga.

Bagaimana agar kita dapat meraih husnul khatimah? Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc menjelaskan empat hal berikut ini:

Pertama, memperbanyak doa sehari-hari. Salah satu doa yang dapat kita panjatkan selalu adalah “Yaa muqallibal quluub tsabbit qalbii ‘alaa diinik” yang artinya “Wahai Rabb pembolak-balik hati, teguhkanlah hatiku pada agamaMu”.

Kedua, memperbanyak amal salih dan ketaatan. Kita harus menyadari bahwa amal yang kita lakukan akan membuahkan ketaatan selanjutnya, hingga akhir hayat.

Ketiga, menjauhkan diri dari kemunafikan. Sikap munafik bisa jadi tidak dapat terlihat oleh manusia, tapi Allah tentu mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati hambaNya.

Keempat, berusaha sekuat tenaga menjauhkan diri dari maksiat. Perbuatan maksiat adalah penyebab manusia meninggal dalam keadaan suul khatimah. Sekali kita tergelincir kepada kemaksiatan, bersegeralah kita beristighfar memohon ampun pada Allah. Dengan demikian, insya Allah, hati, pikiran, dan raga kita setiap harinya akan mendekat pada husnul khatimah. Wallahu a’lam bishawab.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur