Harry Potter/Net
Harry Potter/Net
KOMENTAR

SEBUAH sekolah Katolik di Nashville Amerika Serikat melarang buku-buku fiksi ternama, Harry Potter dari perpustakaannya. Larangan itu dibuat karena seorang pendeta di sekolah itu menilai bahwa kutukan dan mantra yang digunakan dalam buku-buku adalah kutukan dan mantra yang sungguhan.

Pendeta Dan Reehil dari St. Edward Catholic School membuat larangan itu setelah berkonsultasi dengan beberapa pengusir setan di Amerika Serikat dan Roma. Hasilnya, dia memutuskan bahwa buku karya J.K. Rowling itu harus dimusnahkan.

"Buku-buku ini menyajikan sihir sebagai kebaikan dan kejahatan, yang tidak benar, tetapi pada kenyataannya penipuan yang cerdik. Kutukan dan mantra yang digunakan dalam buku adalah kutukan dan mantra yang sebenarnya, yang ketika dibaca oleh manusia berisiko membawa roh-roh jahat ke hadapan orang yang membaca teks," ujarnya dalam sebuah email, seperti dimuat Russia Today (Selasa, 3/9).

Harry Potter adalah seri tujuh novel fantasi yang dikarang oleh penulis Inggris J.K. Rowling. Novel ini mengisahkan tentang petualangan seorang penyihir remaja bernama Harry Potter dan sahabatnya, Ronald Bilius Weasley dan Hermione Jane Granger, yang merupakan pelajar di Sekolah Sihir Hogwarts.

Inti cerita dalam novel-novel ini berpusat pada upaya Harry untuk mengalahkan penyihir hitam jahat bernama Lord Voldemort, yang berambisi untuk menjadi makhluk abadi, menaklukkan dunia sihir, menguasai orang-orang non-penyihir, dan membinasakan siapapun yang menghalangi jalannya, terutama Harry Potter.




Perkuat Komitmen Perlindungan Anak Demi Generasi Cerdas Indonesia 2045, Ini Tantangan Terbesarnya

Sebelumnya

Pendidikan Antikorupsi ala Kementerian Agama: Sentuh Nurani Lewat Nilai Sufistik dan Kearifan Lokal

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News