SEEKOR ayam jantan di Perancis bernama Maurice akhirnya kembali diberikan hak untuk berkokok di pagi hari.
Pasalnya, pada Kamis (5/9), pengadilan Perancis menolak keluhan pasangan yang mengadukan tentang suara sang ayam jantan tersebut di pagi hari ini.
Pengadilan bahkan memerintahkan pasangan tersebut untuk membayar uang senilai 1.000 euro sebagai ganti rugi kepada pemilik Maurice, Corinne Fesseau.
"Ini adalah kemenangan bagi semua orang yang berada dalam situasi saya. Saya harap ini akan menjadi preseden bagi yang lain. Semua orang sekarang akan dilindungi: lonceng gereja, katak, mengapa bukan hukum Maurice untuk melindungi semua suara pedesaan," kata Fesseau usai persidangan pada Kamis (5/9).
Sementara itu, pengacara Fesseau dan Maurice, Julien Papineau, mengatakan bahwa kliennya layak untuk menang melawan gugatan tersebut.
"Di bawah hukum Perancis Anda harus membuktikan ada gangguan, dan ini tidak dilakukan," ujarnya, seperti dimuat The Guardian.
Diketahui bahwa kasus ini bermula setelah ada pertikaian antara Fesseau dan tetangganya di Ile d’Oleron, Perancis barat, dua tahun lalu.
Sang tetangga yang merupakan pensiunan dan membeli rumah di dekat Fesseau mengeluhkan bahwa suara Maurice membuat kegaduhan yang tidak normal ketika dia berkokok pukul 6.30 pagi dan mengganggu kedamaian mereka.
Mereka menuntut agar Maurice dipindahkan dari rumahnya atau dipaksa tutup mulut agar tidak berkokok.
Selama sidang pada bulan Juli lalu, penggugat yang digambarkan sebagai pasangan yang pendiam, dan berusia 65 dan 70 tahun.
Mereka membeli rumah kedua di wilayah itu pada 2004, jauh sebelum Maurice menetas pada tahun 2017.
Kasus ini dilihat sebagai simbol perselisihan antara mereka yang tinggal di daerah pedesaan yang telah lama memelihara binatang atau rutin membunyikan lonceng gereja dan mereka yang berasal dari daerah perkotaan Perancis atau luar negeri yang membeli rumah kedua di pedesaan.
Pengacara pembela berpendapat bahwa berkokoknya Maurice bukanlah suara abnormal. Sementara argumen hukum terfokus pada apakah Saint-Pierre d’Oleron, tempat Maurice tinggal dapat digambarkan sebagai pedesaan atau tidak.
KOMENTAR ANDA