DI masa lalu, perempuan banyak mendapat tekanan dan dibatasi gerakannya. Namun, ternyata semua itu tak menyurutkan langkah tokoh-tokoh perempuan untuk bisa menunjukkan prestasinya. Kita mengenal banyak tokoh perempuan yang menginspirasi bahkan menjadi tokoh dunia. Begitu juga dengan perempuan India ini.
Berasal dari keluarga tuan tanah selama kekuasaan kerajaan Inggris di tanah India, ia merupakan perempuan pertama dari India yang belajar dan lulus dengan gelar sarjana kedokteran di Amerika Serikat. Akibat kematian anaknyalah ia menekuni dunia kedokteran.
Terlahir dengan nama Yamuna, 31 Maret 1865 di distrik Thane, Maharashtra, ia dipaksa menikah di usia yang sangat muda, yaitu 9 tahun. Kebiasaan yang terjadi pada dunia perempuan abad 19. Dia menikah dengan Gopalrao Joshi, seorang duda berusia 30 tahun. Pria itu berprofesi sebagai pegawai pos di kota yang sama.
Yamuna kemudian mengubah namanya menjadi Anandi Gopal Joshi. Anak pertamanya yang baru lahir, laki-laki, meninggal dunia akibat kurangnya fasilitas perawatan medis.
Suaminya, Golparao, mengajarkannya membaca dan menulis bahasa Marathi, Inggris, dan Sanskerta. Saat itu, anak perempuan tidak diperbolehkan mendapat pendidikan. Pendidikan hanya diberikan untuk kaum laki-laki. Namun, Golparao ingin istrinya bisa mengenyam pendidikan lebih baik, selain itu dia juga melihat semangat istrinya untuk belajar. Golparao lalu mengirim istrinya ke Kalkuta untuk melanjurkan studi lebih lanjut.
Tak hanya di situ, Golparau tak ingin keluarga Anandi ikut campur akan pendidikan istrinya. Di tengah tekanan dari keluarga dan masyarakat, Golparao malah memberangkatkan Anandi ke Amerika Serikat untuk mengejar gelar di bidang Kedokteran.
Melansir situs scientificwomen, Anandi melakukan perjalanan ke New York pada 1883 dengan ditemani dua kenalan dari Inggris dan seorang teman berprofesi dokter. Dia juga menulis untuk Women's Medical College of Pennsylvania, meminta kesempatan untuk mengikuti program medis. Dia menulis alasannya, "Untuk memberikan kesempatan para perempuan di negara saya yang kekurangan bantuan medis, sehingga mereka bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan."
Keinginan Anandibai untuk belajar kedokteran, dan dukungan Gopalrao yang begitu penuh untuk istrinya, membuat banyak pihak terkesan.
Anandi menekankan perlunya dokter wanita Hindu di India, dan berbicara tentang tujuannya membuka perguruan tinggi medis untuk wanita di India.
Selama mengikuti pendidikan, Anandi menderita sakit akibat cuaca dingin dan pola makan yang berbeda. Namun begitu, dia berhasil lulus pada 11 Maret 1885.
Kisah begitu menginspirasi sehingga mendapat banyak publikasi dari media di India. Saat kelulusannya, dia bahkan mendapat ucapan selamat dari Ratu Victoria. Dia telah menjadi wanita pertama asal India yang belajar dan lulus dengan gelar sarjana kedokteran di AS. Anandi ingin melanjutkan misinya menginspirasi generasi perempuan untuk mengejar pendidikan tinggi.
Pada akhir 1886, Anandi kembali ke India. Ia disambut sebagai pahlawan. Pangeran negara bagian Kolhapur mengangkatnya sebagai dokter yang bertanggung jawab di bangsal wanita Rumah Sakit Albert Edward setempat.
Sayang, Anandi meninggal awal tahun berikutnya, 26 Februari 1887 sebelum berusia 22 tahun. Melansir Independent, kematiannya diratapi di seluruh India. Abunya dikirim ke Theodicia Carpenter, yang menempatkannya di pemakaman keluarganya di Poughkeepsie, New York.
KOMENTAR ANDA