JANGAN anggap remeh masalah kurang tidur! Pasalnya, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur berdampak buruk bagi kesehatan.
Hal itu bisa memicu tekanan darah tinggi, mengganggu sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi berat badan. Selain itu kurang tidur juga bisa membuat perubahan suasana hati, paranoia, depresi, memicu resiko diabetes, stroke, penyakit kardiovaskular, demensia dan sejumlah jenis kanker.
Penelitian terbaru bahkan menyebut bahwa kurang tidur bisa mengganggu libido Anda.
"Ini sangat sederhana," kata Laure Mintz, penulis "A Tired Woman's Guide to Passionate Sex".
"Jika Anda lelah dan tidak cukup tidur, gairah seks Anda akan sangat rendah," ungkapnya.
Sementara itu, merujuk pada sebuah penelitian yang dirilis baru-baru ini di Journal of Sexual Medicine, seperti dimuat CNN akhir pekan ini, ditemukan bahwa kurang tidur bisa dikaitkan dengan disfungsi ereksi untuk pria, dan masalah gairah serta kesulitan orgasme untuk wanita.
Penelitian ini diikuti hampir 4.000 pria dan wanita yang berusia 60 tahun awal hingga pertengahan selama setahun terakhir.
Penelitian ini sengaja dilakukan kepada orang-orang yang lebih tua, yang lebih mungkin menderita sleep apnea atau gangguan tidur serta dan masalah kesehatan secara keseluruhan yang mungkin memengaruhi tidur mereka.
Meski begitu, hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan pada mereka yang berusia lebih muda. Terlebih karena masalah gangguan tidur juga bisa terjadi pada mereka yang berusia lebih muda.
Hasilnya ditemukan bahwa berapapun usianya, kurang tidur bisa berdampak pada kadar testosteron. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan kurangnya hasrat seksual dan disfungsi ereksi.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa tingkat tertinggi hormon penting tubuh manusia terjadi selama tidur REM, yang merupakan fase tidur penyembuhan yang dalam yang terjadi di akhir siklus tidur.
Tidur REM juga adalah kondisi normal dari tidur yang ditandai dengan gerakan cepat dan acak dari mata.
REM pertama akan berlangsung sekitar 10 menit, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, tahap REM tumbuh lebih lama, bahkan bisa berlangsung hingga satu jam.
Jadi, jika Anda tidak tidur cukup lama untuk memasuki fase tidur REM, maka Anda tidak mendapatkan tingkat testosteron sirkulasi yang restoratif itu.
Sama seperti halnya pria, wanita juga membutuhkan testosteron alami untuk menjaga tulang tetap sehat, meningkatkan kognisi, meningkatkan massa otot, dan membuat sel darah merah baru.
"Wanita khususnya beresiko untuk masalah tidur yang tidak terdiagnosis," kata psikolog klinis dan ahli tidur Michael Breus.
"Jadi wanita yang mengalami masalah dengan fungsi seksual harus dievaluasi tidurnya," tambahnya.
Lalu bagaimana jika sudah terlanjut mengalami masalah tidur. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan.
1. Rutin tidur dan bangun di waktu yang sama
Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan tidur malam yang sukses. Menurut American Sleep Association, salah satunya adalah rutin tidur dan bangun di waktu yang bersamaan setiap harinya, termasuk di hari libur dan akhir pekan.
2. Hindari alkohol
Walaupun di satu sisi minum alkohol bisa menjadi salah satu cara untuk membuat ngantuk, namun tidur yang dihasilkan tidak akan berkualitas.
"Jangan tidur siang atau minum kafein setelah jam 3 sore," tambah terapis seks dan pendidik Laura Berman.
"Bahkan nikotin dapat memengaruhi kualitas tidurmu," sambungnya.
KOMENTAR ANDA