Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BERENANG adalah saat-saat yang menyenangkan.  Anak-anak pasti sangat suka diajak berenang. Orang tua akan sangat hati-hati mengawasi anak-anak saat berada di dalam kolam, sampai mereka naik dari kolam renang.

Pengawasan ketat saat anak berenang ini tentu saja berdasar sebab di dalam kolam renang rentan sekali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, apakah setelah anak usai berenang berjam-jam dan bahkan  siap pulang, itu berarti anak Anda aman-aman saja?

Hati-hati terhadap ancaman  dry drowning dan secondary drowning. Sebaiknya tetap waspada walaupun anak Anda telah usai berenang. Walau kasus ini jarang terjadi bahkan, tetapi ada baiknya kita tetap waspada.

Apakah itu dry drowning?

Ini  adalah suatu kondisi saat air terhirup ke dalam paru-parunya, hal ini bisa terjadi saat anak tak sengaja tertelan air ketika berenang. Pada kasus seperti ini, umunya air tidak pernah sampai ke paru-paru, tapi air terhirup saat anak mencoba bernapas membuat pita suaranya menjadi kejang dan menutup jalan napasnya.  

Sedangkan secondary drowning terjadi ketika ada air yang masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru membengkak sehingga membuat tubuh kesulitan mentransfer oksigen dan karbondioksida secara normal.

Nah, gejala dari secondary drowning ini biasanya terlihat maksimal 24 jam setelah anak keluar dari tempat renang. Wah, tetap harus waspada ya, Mom.

Baik dry drowning maupun secondary drowning adalah keadaan berbahaya, membuat anak kesulitan bernapas bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan serius.

Bagaimana gejalanya?

Melansir dari The Asia Parent, beberapa jam setelah anak berenang, coba Mom perhatikan gejala ini.

  1. Batuk merupakan tanda bahwa ada peningkatan kerja pada bagian pernapasan sehingga tidak bisa diabaikan.
  2. Dada anak terasa sakit. Benda asing seperti air yang masuk ke saluran pernapasan bisa membuat dada anak terasa sakit, apalagi jika air tersebut mengandung kaporit atau garam.
  3. Susah bernapas. Lubang hidung yang melebar, napas yang terputus-putus, anak Anda terlihat bekerja lebih keras untuk bernapas adalah tanda kalau Anda harus segera membawanya ke dokter untuk diperiksa.
  4. Merasa sangat kelelahan atau mengantuk. Jika anak Anda merasa lelah dan mengantuk tidak lama setelah ia berenang, itu merupakan tanda bahwa asupan oksigen ke otak dan darah tidak mencukupi. Jangan biarkan ia tidur sebelum Anda memastikan bahwa dia baik-baik saja.
  5. Melupakan sesuatu atau berperilaku aneh. Penurunan tingkat oksigen dalam tubuh bisa membuat anak merasa sakit atau pusing.
  6. Muntah-muntah. Muntah adalah tanda bahwa tubuh sedang tidak baik, bisa juga disebabkan oleh kekurangan oksigen. Batuk terus menerus dan tak kunjung berhenti juga bisa menyebabkan anak muntah.

Jika Anda melihat tanda-tanda itu, segeralah periksakan anak Anda ke dokter terdekat.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health