KOMENTAR

INDONESIA telah kehilangan putra terbaiknya. Bahkan dunia pun ikut kehilangan karena sumbangsihnya terhadap dunia teknologi begitu besar.

BJ Habibie kelahiran Parepare Sulawesi Selatan ini tak hanya dikenal sebagai seorang yang cerdas.

Namun ia juga dikenal sebagai pria yang romantis dan setia.

"Kalau kita saling percaya maka perjanjian dua hal saja cukup. Sebaliknya, kalau kita berdua tidak saling percaya perjanjian tertulis setebal buku pun tidak akan menolong"

Itu adalah salah satu quote yang ia tulis. Menunjukkan betapa ia adalah seseorang yang memegang teguh kepercayaan yang diberikan juga dapat memercayai orang lain.

Ada satu kisah yang pernah BJ Habibie uraikan.  Saat itu ia telah bermukim di Jerman. Namun, Presiden Soeharto memintanya pulang.

“Saya dipanggil pulang oleh Pak Harto untuk membangun Indonesia. Persisnya 28 Januari 1974 hari Senin, jam 8 malam di Cendana," kisah BJ  Habibie ketika menjadi pembicara di Rapimnas Golkar, di  Jakarta Convention Center, tahun 2016 lalu.

BJ Habibie diterima Soeharto di kediaman pribadinya. Soeharto meminta Habibie  mempersiapkan Indonesia menuju era tinggal landas. Ini tentu membuat BJ Habibie bertanya-tanya sebab ia merasa masih sangat muda, dan ada banyak yang lebih senior darinya.

Ia pun menolak permintaan Soeharto. Ia ingin berkonsentrasi membuat pesawat terbang.

 

"Yang saya idam-idamkan, saya mau menghubungi tiap titik di bumi Indonesia melalui udara. Tidak mungkin kereta api, tidak mungkin dengan mobil. Hanya pesawat terbang," urai BJ habibie saat itu. 

"Saya disuruh buat industri strategis. Kata Pak Harto, Rudy (panggilan BJ Habibie) kamu boleh buat apa saja di bumi Indonesia tapi tidak buat revolusi," katanya.

Quote lain yang ia tulis dan cukup terkenal adalah:

" Tanpa cinta kecerdasan itu berbahaya , dan tanpa cinta kecerdasan itu tidak cukup."

Menunjukkan bahwa ia adalah seseorang yang mencintai sesuatu dengan tetap menggunakan logikanya. Cintanya kepada tanah air serta kepada pasangan hidupnya, telah ia buktikan selama sehidupnya.




Menteri PANRB Rini Widyantini: Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Menciptakan Kesetaraan Gender dan Lingkungan Kerja Inklusif di Sektor Pemerintahan

Sebelumnya

Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News