BJ Habibie/Net
BJ Habibie/Net
KOMENTAR

SESEORANG dengan kesibukan yang luar biasa padat, sulit dibayangkan bagaimana ia mengisi waktunya.
Namun, seorang BJ Habibie bisa memanfaatkan waktunya yang padat untuk hal-hal bermanfaat dan menyehatkan lahir batin yang belum tentu bisa kita lakukan

Apa sajakah itu?

1. Berenang setiap pagi dan membaca Alquran.
Setidaknya 30 menit ia luangkan waktunya untuk berenang.
"Setelah bangun tidur saya berenang. Kalau dulu masih muda saya berenang dua jam nonstop tapi dengan usia hampir 82 tahun, saya hanya disarankan (berenang selama) 30 menit," jelasnya pada tayangan televisi beberapa bulan lalu.

Di samping menyegarkan tubuh dan melancarkan sirkulasi darah, momen olahraga renang ini memperkuat stamina, endurance dan menghasilkan energi yang mengalir hebat untuk memenuhi kebutuhan tenaga aktivitas yang padat.

Namun kebiasaan berenang ini disertai dengan hal unik yaitu membaca Alquran.

"Saya masuk (ke kolam) langsung saya baca (surat) alfatihah, saya baca (surat) yasin, saya baca tahlil, saya baca semua."

Rajin membaca Alquran diakuinya sebagai bekal untuk menuju dimensi lain. BJ Habibie memang dikenal sangat relijius dan pandai membaca Alquran sejak kecil.

2. Menu Sehat
BJ Habibie selalu memastikan supply energi mencukupi kebutuhan. Ia hanya makan makanan yang diperlukan bagi asupan tubuhnya. Sejak kecil terbiasa makan ikan,  sayur, dan rajin minum air putih.

BJ Habibie juga rajin berpuasa Senin-Kamis. Nyaris tidak pernah absen. Kebiasaan itu membantu beliau sehat hingga usia lanjut.

3. Silaturahmi
Menerima tamu menjadi salah satu rutinitasnya. Hal ini dilakukan untuk mengisi kebutuhan emosi dari hubungan antarmanusia yang sehat, saling menyenangkan, dan tentunya memberi inspirasi bagi orang lain. Sebaliknya, ia juga kerap silaturahi bertemu banyak orang. Sampai ketika udia lanjut, saat kesehatannya baik, ia suka berkunjung bertemu orang orang.

6. Membaca dan menulis
Rutinitas yang satu ini cukup tinggi. Kebiasaan membaca BJ Habibie sudah tertanam sejak usia dini. Ayahnya memenuhi kebutuhan membacanya, sehingga ia senang berada di kamar membaca semua buku buku.
Kebiasaan ini juga menjadi sumber ilham atas gagasan-gagasannya yang selalu brilian.

Sebelum tutup usia, Habibie sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 2 September lalu. Jenazah Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.




Menteri PANRB Rini Widyantini: Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Menciptakan Kesetaraan Gender dan Lingkungan Kerja Inklusif di Sektor Pemerintahan

Sebelumnya

Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News