Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

MASYARAKAT kita masih tabu untuk urusan yang satu ini. Padahal di  India, telah dijadikan kontes. 

Kontes kentut di India justru mencari kentut yang paling indah terdengar alias merdu dengan kriteria kentut paling keras, kentut paling panjang, dan kentut paling 'musikal.'  Kontes bertajuk What The Fart (WTF) ini  digelar di kota Surat, Gujarat pada 22 September mendatang. Ide kontes kentut ini berasal dari Yatin Sangoi, seorang penyanyi berusia 48 tahun.

Melansir Hindustan Time,  Yatin Sangoi mengatakan, "Saya kentut di tengah-tengah menonton film dengan keluarga saya dan salah satu dari mereka tertawa, dan mengatakan bahwa jika ada kontes, saya akan menang," katanya.

Sangoi berambisi untuk membuat kontes kentut. Melalui kontes ini, Sangoi ingin agar kentut tak lagi jadi hal yang memalukan.

"Saya ingin menormalkan proses kentut. Bahkan 20-25 tahun yang lalu, orang biasa kentut secara terbuka. Tetapi sekarang mereka menganggapnya kotor, sering dipermalukan bila kentut di depan umum," tutur Sangoi.

Lebih dari 40 orang sudah mendaftar kontes What The Fart ini. Mereka datang jauh-jauh dari hampir seluruh kota di India, termasuk Jaipur, Hyderabad, dan Mumbai. Ini menandakan bahwa kontes ini mendapat perhatian dari banyak kalangan.

Sangoi menyebut penyelenggara sudah mempersiapkan rekomendasi diet lobak, kacang, dan kentang rebus agar dapat memperoleh kentut yang diinginkan.

Pemenang kontes kentut paling indah ini bakal mendapatkan piala dan juga membawa pulang uang senilai 5-15 ribu rupee atau sekitar Rp1-3 juta.

Kentut merupakan proses alami tubuh untuk mengeluarkan gas. Kentut juga merupakan fungsi tubuh manusia yang paling sehat. Melansir Healthline, flatulence (perut kembung) juga dikenal sebagai kentut, adalah sesuatu yang dialami setiap orang.

Ini adalah pelepasan gas dalam usus, yang terbentuk sebagai hasil dari mencerna makanan. Gas dapat ditemukan di seluruh saluran pencernaan, termasuk perut, usus kecil, usus besar, dan dubur.

Kita kentut karena penumpukan gas dalam tubuh kita. Itu disebabkan karena:

- Udara yang tertelan: Manusia 'menelan' udara sepanjang hari, termasuk dari minuman berkarbonasi atau menghirup udara saat mengunyah.

- Pertumbuhan berlebih bakteri di usus kecil. Beberapa kondisi dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri, termasuk diabetes tipe 2, penyakit celiac, penyakit hati, dan penyakit radang usus.

- Karbohidrat yang belum sepenuhnya dicerna. Kadang-kadang semua makanan Anda tidak sepenuhnya dicerna oleh enzim di usus kecil.

Ketika karbohidrat yang dicerna sebagian mencapai usus besar, bakteri mengubah sebagian makanan itu menjadi gas hidrogen dan karbon dioksida. Semua gas itu harus pergi ke suatu tempat. Beberapa di antaranya bisa diserap oleh tubuh.  Tetapi ketika terlalu banyak dari gas itu berkumpul di bagian atas usus besar  dan memberi tekanan pada dinding usus besar. Anda bisa merasakan sakit di perut   atau bahkan sampai ke dada.  Kentut bisa membuang kelebihan gas itu sehingga kita tidak merasa sakit.




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News