Tol Japek/Net
Tol Japek/Net
KOMENTAR

JALAN Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II akan segera dioperasikan pada akhir tahun ini. Hingga kemarin, progress kontruksi tol sepanjang 36,4 kilometer itu sudah mencapai 96,5 persen.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pada 23 September besok akan dimulai uji beban, sehingga rencananya pada akhir November mendatang sudah dapat dioperasikan dan diharapkan memperlancar arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020.

Target pemerintah lebih cepat dari perkiraan operator. Pada Agustus lalu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan tol dengan nilai investasi Rp 13,5 triliun itu baru dapat dioperasikan pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2020. 

Sebelum dioperasikan, operator akan melakukan uji beban dengan menggunakan 16 truk yang beratnya masing-masing 40 ton, baik untuk uji statis maupun dinamis.

“Tol Layang Japek II akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia, karena semuanya elevated (melayang). Tol ini juga diawasi oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ),” ujar Basuki. 

Operasional tol akan menunjang kelancaran mobilitas angkutan logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan industri di Cikarang, Karawang dan Cibitung maupun ke arah Bandung dan Tol Trans Jawa.

Pasalnya, tol baru ini akan menambah kapasitas Tol Japek yang ada di bawahnya serta memisahkan antara arus lalu lintas (lalin) jarak pendek dengan arus lalin jarak jauh. Dalam hal ini, kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Japek, sementara kendaraan tujuan jarak jauh menggunakan Tol Layang Japek II.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengusulkan, Tol Layang Japek II hanya digunakan untuk kendaraan golongan I yaitu mobil kecil dan bus.

“Secara struktur tol ini bisa dilewati seluruh golongan kendaraan, namun pertimbangannya adalah faktor safety (keselamatan) karena masih banyaknya truk over dimension over load (ODOL) kecepatannya sangat pelan, risiko pecah ban, dan seterusnya,” ujar Desi.

Sebagai informasi, proyek ini adalah bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk yang menandatangani kontrak dengan PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC), selaku anak perusahaan Jasa Marga yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Jalan tol akan membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500).




Menteri Agama: Biaya Ibadah Haji Tahun 2025 Akan Lebih Murah Tanpa Mengurangi Kualitas Pelayanan

Sebelumnya

Commuter Line Bakal Beroperasi 24 Jam Penuh Selama Pergantian Tahun 2025

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News