Burung/Net
Burung/Net
KOMENTAR

AMERIKA Serikat dan Kanada kehilangan sekitar 29 persen burung sejak tahun 1970an. Dengan demikian, kedua negara tersebut kehilangan setidaknya 2,9 miliar burung dalam hampir 50 tahun terakhir.

Begitu hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di Cornell Lab of Ornithology dan American Bird Conservancy yang dipublikasikan di jurnal Science (Kamis, 19/9).

Para peneliti mengamati adanya penurunan 29 persen populasi burung di berbagai kelompok dan habitat di Amerika Serikat dan Kanada.

"Beberapa bukti independen menunjukkan penurunan besar dalam kelimpahan burung," kata penulis utama studi ini dan seorang ilmuwan senior di Cornell Lab of Ornithology dan American Bird Conservancy, Ken Rosenberg.

Rekan penulis Adam Smith dari kelompok Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada menyebut temuan itu merupakan teguran untuk membuka mata soal masalah krisis ekologi yang nyata.

Studi ini dilakukan dengan menggabungkan hampir 50 tahun data, termasuk informasi yang dikumpulkan oleh ilmuwan, warga dan data radar cuaca burung yang bermigrasi dari 143 stasiun di seluruh Amerika Utara.

Selain itu, sumber informasi yang dianalisa juga termasuk pengamatan oleh orang-orang yang dibagikan dengan North American Breeding Bird Survey di US Geological Survey, Canadian Wildlife Service, Audubon Christmas Bird Count dan Manomet's International Shorebird Survey.

"Peserta Citizen-science menyumbangkan data ilmiah penting untuk menunjukkan skala internasional hilangnya burung," kata John Sauer, rekan penulis studi di US Geological Survey.

"Hasil kami juga memberikan wawasan tentang tindakan yang dapat kami ambil untuk membalikkan penurunan," sambungnya seperti dimuat CNN.

Dalam penelitian yang sama ditemukan bahwa hampir 90 persen burung yang hilang berasal dari 12 keluarga burung penyanyi umum seperti burung gereja, burung hitam, burung perang, burung kutilang dan burung layang-layang.

Burung pantai juga kehilangan sepertiga dari populasinya. Selain itu, burung padang rumput kehilangan lebih dari 720 juta populasinya.

Meski begitu, penelitian ini tidak menganalisis penyebab penurunan tersebut. Tetapi penurunan populasi yang meluas biasanya disebabkan oleh hilangnya habitat, dan faktor-faktor yang mengganggu perkembangbiakan dan meningkatkan kematian burung.




Perkuat Komitmen Perlindungan Anak Demi Generasi Cerdas Indonesia 2045, Ini Tantangan Terbesarnya

Sebelumnya

Pendidikan Antikorupsi ala Kementerian Agama: Sentuh Nurani Lewat Nilai Sufistik dan Kearifan Lokal

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News