PROGRAM Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Indonesia mendapat apresiasi pada pertemuan PMNCH di New York, Amerika Serikat.
Apresiasi disampaikan para peserta Pertemuan Partnership for Maternal, Newborn, and Child Health (PMNCH) Accountability Breakfast 2019: Accountability for Womens, Childrens, and adolescents Health at the Center of Universal Health Coverage (UHC) yang diselenggarakan di Westin Hotel Grand Central, New York, Amerika Serikat, (22/9).
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M(K), yang diundang sebagai salah satu panelis dalam pertemuan ini menyampaikan bahwa perhatian Kementerian Kesehatan RI terhadap perkembangan dan permasalahan kesehatan remaja sangat besar.
''Indonesia telah mengembangkan PKPR ini sejak tahun 2003 dengan tujuan untuk mendorong penyedia layanan kesehatan khususnya Puskesmas mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, sesuai dan memenuhi kebutuhan remaja yang menginginkan privacy, diakui, dihargai dan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi kegiatan,'' ungkap Menkes RI Nila Moeloek.
Menteri Kesehatan RI juga menjelaskan bahwa PKPR tidak hanya menyediakan perawatan kesehatan klinis namun juga memberikan pendidikan kesehatan yang menargetkan sekolah dan masyarakat umum. Program dilakukan melalui kerja sama para pekerja kesehatan dengan lintas sektor, baik swasta maupun organisasi kemasyarakatan. Program juga disediakan untuk remaja yang putus sekolah dengan menyediakan pos kesehatan berbasis komunitas dan terpadu untuk remaja.
Program ini, menurut Menkes, telah dikembangkan secara nasional, dan telah menyediakan layanan kesehatan dasar serta pendidikan yang melibatkan kader remaja. Selain itu, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan WHO telah menyelenggarakan South-East Asia Region dan National Youth Town Hall di Jakarta pada bulan Maret 2019 untuk mendorong keterlibatan aktif pemuda dan remaja dalam peningkatan kesehatan bagi mereka.
PMNCH juga mengapresiasi upaya Indonesia bersama WHO menyusun data terpilah mengenai kesehatan ibu dan anak yang dianalisa lebih lanjut dengan Public Health Development Index (PHDI). Indeks memuat 30 indikator dengan 7 di antaranya terkait kesehatan ibu dan anak.
Menteri Kesehatan RI menjelaskan, Indeks ini telah digunakan untuk menyusun prioritas, perencanaan dan alokasi sumber daya secara lebih tepat sasaran. Dari Analisa yang dilakukan, Kementerian Kesehatan berhasil menetapkan 120 kabupaten/kota yang perlu mendapatkan program prioritas untuk percepatan pembangunan kesehatan ibu, bayi baru lahir, anak dan remaja, tambahnya.
PMNCH mengapreasiasi upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan best practices Indonesia ini dapat menjadi referensi bagi negara-negara lainnya.
Partisipasi Menteri Kesehatan RI sebagai panelis dalam pertemuan PMNCH Accountability Breakfast 2019 merupakan bagian dari rangkaian Kunjungan Kerja menghadiri Pertemuan High Level Meeting on Universal Health Coverage Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada tanggal 23 September 2019.
KOMENTAR ANDA