BENTROK yang terjadi belakangan ini, yang digaungi mahasiswa yang menuntut penolakan pengesahan RUKHP, diwarnai dengan aksi pelemparan gas air mata oleh aparat keamanan. Asap gas air mata tersebut tidak hanya dirasakan para pengunjuk rasa, namun juga warga sekitar.
Lalu, bagaimana caranya mengatasi asap gas air mata yang terasa pedih tersebut? Bahkan, dampaknya bisa memicu sesak napas lantaran paru-paru tertutup asap. Ikuti cara-cara seperti di bawah ini jika Anda terpapar gas air mata
1. Bergegas
Sebisa mungkin memang menghindari, tetapi kalaupun terpaksa harus melintasi lokasi dengan sisa gas air mata, maka sebaiknya bergegas. Sesegera mungkin menyingkir untuk membatasi paparan gas yang masuk pernapasan.
2. Gunakan masker dan kacamata
Meski tidak 100 persen efektif, masker berfungsi menghalangi masuknya gas air mata ke dalam pernapasan. Sedangkan kaca mata akan melindungi partikel-partikel yang memicu iritasi langsung pada selaput mata.
3. Bilas air
Mata yang telanjur pedih bisa dibilas dengan air bersih. Cara ini akan membuat konsentrasi partikel jadi lebih encer sehingga efeknya berkurang, walau belum tentu menghilangkan efeknya sama sekali hingga 100 persen.
4. Bersihkan badan, ganti pakaian
Bila memungkinkan, segera mandi dan berganti pakaian. Partikel yang menempel di badan masih mungkin terhirup dan menyebabkan mata perih maupun sesak napas.
Gas air mata dikenal juga sebagai agen lachrymatory, dengan kandungan yang cukup beragam. Di antaranya adalah senyawa CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CR, CN (chloroacetophenone), bromoacetone, phenacyl bromide, atau bahkan semprotan merica.
Meski efeknya bikin mata terasa pedih, gas air mata umumnya tidak secara langsung bereaksi dengan permukaan mata. Gas ini memberikan efek ketika terhirup, lalu berefek pada kelenjar air mata.
Semua benda yang terhirup pasti ada efeknya. Kalau pasien yang punya alergi, terhirup akan jadi sesak. Selaput lendir di hidung itu akan bengkak,”
KOMENTAR ANDA