KOMENTAR

ADA perbuatan yang menyebabkan datangnya hukuman dan kemurkaan dari Allah serta kehinaan di dunia dan akhirat.

Perbuatan ini, dosanya 1000 kali lebih besar daripada berzina. Padahal kita tahu, pelaku zina di dunia, menurut hukum Islam, harus dirajam seratus kali. Tak lain karena beratnya dosa zina dan agar menjadi peringatan bagi kaum muslimin untuk menjauhinya.

Diambil dari channel Nasihat Muslim, suatu ketika seorang perempuan mendatangi Musa as. Perempuan tersebut berwajah lesu, berpakaian lusuh, dan tampak padanya penyesalan yang mendalam. Perempuan tersebut meminta kepada Nabi Musa untuk memohon pada Allah agar mengampuni dosa-dosanya yang teramat besar.

Nabi Musa lalu bertanya, “Dosa apakah yang telah engkau perbuat?”

“Aku telah meminum minuman keras hingga kehilangan akal sehatku, kemudian aku melakukan zina. Kemudian setelah anakku lahir, aku tak ingin orang-orang tahu aku berzina hingga aku membunuh anakku.”

Mendengar hal itu, Nabi Musa marah. Ia lalu berkata, “Pergilah dari rumahku. Aku takut Allah akan segera menimpakan musibah sebagai akibat dari dosa-dosamu.”

Mendengar perkataan Musa as., perempuan itu pun pergi. Ia menangis dan putus asa. Ia begitu takut dan menyesali dosa-dosa yang telah ia perbuat.

Tak lama kemudian, malaikat Jibril menghampiri Musa. “Wahai Musa, mengapa engkau mengusir orang yang ingin bertaubat kepada Allah Swt.?”

Lalu Jibril bertanya lagi, “Apakah engkau mengetahui perbuatan yang dosanya melebihi dosa-dosa yang diperbuat perempuan tadi?”

Nabi Musa keheranan, lantas ia balik bertanya. “Dosa apakah yang lebih besar dari meminum khamr, berzina, dan membunuh?”

“Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka dosanya lebih besar dari dosa perempuan tadi,” jawab Jibril.

Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, mengapa ibadah yang pelaksanaanya butuh waktu tak sampai 10 menit itu memiliki implikasi dosa yang begitu berat hukumannya, melebihi minum minuman keras, berzina, serta membunuh?

Alasannya tak lain karena shalat adalah kewajiban utama seorang muslim yang juga menjadi pondasi agama Islam. Itu berarti, barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja, sama saja dengan meruntuhkan agama Allah Swt. Itulah yang membuat Allah menjadi murka.

Mengiyakan kisah Musa di atas, Ibnu Qayyim al-Jauziyah ra. mengatakan bahwa meninggalkan shalat adalah dosa besar yang paling besar. Dosanya melampaui dosa berzina, merampas harta orang lain, membunuh, mencuri, dan meminum minuman keras. Orang yang meninggakan shalat akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah, sekaligus mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat.

Tentang beratnya dosa meninggalkan shalat, Rasulullah saw. juga pernah mengatakannya. Rasulullah diperlihatkan oleh Allah suatu kaum yang membenturkan kepala mereka ke batu. Setiap benturan membuat kepala pecah, namun kemudian kembali kepada keadaan semula. Mereka tidak berhenti melakukannya.

Rasulullah bertanya, “Siapakah mereka wahai Jibril?”

Jibril menjawab, “Mereka adalah orang yang berat kepalanya untuk mengerjakan shalat.” (HR Thabrani)

Dalam riwayat lain juga dikisahkan tentang bagaimana mengerikannya siksaan yang diterima kaum muslimin yang sengaja meninggalkan shalat.

Jelaslah, siapa mendirikan shalat, maka ia mendirikan agama Allah. Shalat juga menjadi satu cara kita berkomunikasi dengan Allah, sarana untuk memohon langsung kepada Sang Khalik, sekaligus memperlihatkan bahwa kita mementingkan Allah dibandingkan segala urusan dunia yang seolah tiada habisnya. Mari mendirikan shalat. Mari selalu mengingat Allah.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur