PENYEBAB kematian tiba-tiba panda raksasa yang menjadi idola di Thailand bulan lalu akhirnya terungkap pekan ini.
Panda bernama Chuang Chuang itu diketahui dipinjamkan oleh China kepada Thailand dan ditempatkan di Kebun Binatang Chiang Mai sejak tahun 2003.
Sejak saat itu, panda menggemaskan itu, beserta seekor panda raksasa lainnya bernama Lin Hui menjadi idola baru warga Thailand.
Karena itulah tidak heran jika kematian panda berusia 19 tahun itu secara tiba-tiba bulan September lalu menbawa duka tersendiri bagi warga Thailand. Melalui sosial media, warga Thailand menyuarakan tuntutan agar penyebab kematian Chuang Chuang diselidiki.
Setelah tim khusus Thailand dibantu tim dari China menanganinya, akhirnya pekan ini terungkap penyebab pasti kematiannya.
Hasil autopsi menunjukkan bahwa Chuang Chuang mengalami gagal jantung.
Panda raksasa sendiri pada umumnya hidup antara rentang usia 14 hingga 20 tahun di alam liar. Tetapi hewan tersebut dapat hidup hingga 30 tahun di penangkaran.
Hasil autopsi itu mematahkan spekulasi pemerintah China yang sebelumnya menilai bahwa Chuang Chuang mungkin mati karena pemberian makanan yang ceroboh dan kelalaian.
"Otopsi dan analisis oleh para ahli China-Thailand menunjukkan bahwa kesehatan gizi Giant Panda Chuang Chuang baik, tidak ada luka luar ditemukan dan tidak ada benda asing ditemukan di trakea," kata pihak kebun binatang dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters (Rabu, 8/10).
"Penyebab kematiannya adalah gagal jantung, yang mengakibatkan kurangnya oksigen organ dalam dan menyebabkan kematiannya," tambah pernyataan yang sama.
Meski begitu, pihak kebun binatang menegaskan bahwa Thailand akan tetap membayar kompensasi yang nominalnya tidak disebutkan kepada China, sebagaimana diuraikan dalam perjanjian pinjaman panda raksasa.
KOMENTAR ANDA