KRI Nagabanda/Net
KRI Nagabanda/Net
KOMENTAR

KONFRONTASI yang terjadi antara Indonesia-Malaysia sekitaran 1962 sampai 1966 menyisakan kenangan yang beragam dan unik. 

Saat itu, hubungan Indonesia-Malaysia sedang panas-panasnya.
Semua unsur perang TNI disiagakan, tak terkecuali Korps Hiu Kencana,  operasi satuan kapal selam TNI AL yang  selalu membuat decak kagum kawan maupun lawan.

Operasi satuan kapal selam selalu mengandalkan kapal selam sebagai senjata strategis yang akan menjalankan 'Covert Mission' alias misi tersembunyi, begitu juga Indonesia. Dengan alutsista andalan yakni Kapal Selam (KS) Whiskey Class buatan Soviet, Indonesia amat ditakuti kala itu.

Indonesia bukan hanya menghadapi Malaysia, tetapi juga Inggris, Australia dan Selandia Baru.

Saat itu, Indonesia melakukan pengintaian laut yang dilaksanakan KS KRI Nagabanda di Indonesia bagian timur yang berdekatan dengan Australia. Ini untuk berjaga jaga  menghadapi kemungkinan jikalau  Australia memutuskan ikut terjun dalam kancah peperangan membantu Malaysia,  maka pihak TNI AL sudah dapat mencegat pergerakan kapal-kapal perang Australia.

KRI Nagabanda kemudian meninggalkan Naval Base Surabaya menuju Kupang. Mengutip Intisari, sesampainya di Timor, KS kemudian lego jangkar sehari disana untuk menambah logistik segar. Lalu berlayar di Samudera Indonesia, melakukan misi patroli serta pengintaian.

KRI Nagabanda kemudian menyusup diam-diam ke perairan negara Australia yang jaraknya hanya 50 mil (80 km) dari kota Perth bagian sebelah barat,

Udara begitu dingin. Selama pengintaian, tak ditemukan pergerakan apa pun dari armada perang negeri Kangguru. Komanan memutuskan untuk putar balik ke Kupang.

Seorang anak buah kapal mengusulkan membuang sampah ke laut,  sebelah barat Perth. Konon sampah-sampah itu untuk menandai bahwa RI Nagabanda sudah pernah berada di perairan barat Australia,

Bungkus makanan, kaleng dan lain sebagainya yang ada tulisan 'Made In Indonesia'  segera dibuang ke laut Ini adalah psywar.  KS KRI Nagabanda berhasil menyusup tanpa ketahuan oleh kapal-kapal patroli angkatan laut Australia jauh ke dalam teritori laut nasional mereka.

Hal itu juga sebagai peringatan jikalau Australia nekat membantu Malaysia dalam konfrontasi tersebut maka sewaktu-waktu Armada kapal selam Indonesia bisa kapan pun menyusup lagi ke perairan negeri Kangguru dan melakukan serangan.

Gara-gara ini pihak angkatan laut Australia sempat ketar-ketir seakan tak percaya bahwa ada kapal selam asing masuk ke teritori mereka tanpa terdeteksi sekalipun.




Ketum JMSI Teguh Santosa Ajak Masyarakat Pers Kawal Kebijakan Prabowo tentang Food Sovereignty dan Good Neighbour

Sebelumnya

Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News