KOLONEL Infanteri Alamsyah hari ini, Sabtu (12/10) resmi menjabat Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara. Alamsyah menggantikan Kolonel Kavaleri Hendi Suhendi yang dicopot dari jabatannya, dipicu aktivitas sang istri di media sosial yang dinilai mencederai profesionalitas istri dan anggota TNI.
Serah terima jabatan dilakukan di Aula Sudirman Korem 143 Haluoleo. Sebelum menjabat Dandim, Alamsyah adalah Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII/Wirabuana yang kini berganti nama menjadi Kodam XIV/Hasanuddin. Jabatan terakhirnya adalah staf khusus Pangdam XIV/Hasanuddin.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi mengamanatkan tentang imbauan menggunakan medsos dengan baik.
"Ya, kami melaksanakan perintah secara tegak lurus. Ada imbauan memang untuk kembali menggunakan media sosial sesuai dengan peruntukannya," ujar Alamsyah.
Ia juga mengimbau kepada istri agar memetik hikmah dari persoalan yang ada dan menjaga jati diri suami sebagai anggota TNI. "Seorang anggota TNI harus profesional, dan tidak terjebak dalam hoaks," ujarnya.
Sebelum menjabat Dandim, Alamsyah adalah Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII/Wirabuana yang kini berganti nama menjadi Kodam XIV/Hasanuddin. Jabatan terakhirnya adalah staf khusus Pangdam XIV/Hasanuddin, melansir CNN Indonesia.
Kolonel Infanteri Alamsyah menggantikan Kolonel Hendi yang dicopot oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Hendi dicopot karena istrinya, IPDN diduga melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) terkait penusukan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Selain dicopot dari jabatan sebagai Dandim 1417/Kendari, Kolonel Hendi juga mendapat hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari.
KOMENTAR ANDA