UNTUK kedua kalinya, acara La MODE Sur La Seine a Paris telah sukses diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) di kota Paris, Perancis pada 29 September 2019.
Acara tersebut digelar di atas kapal pesiar Boreas, yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris yang dihadiri oleh para buyer dan media internasional.
18 desainer Indonesia tersebut juga mepresentasikan karya mereka selama kapal berlayar mengelilingi Kota Paris.
Karya yang ditampilkan para desainer mengangkat konten lokal sesuai dengan tren global, meliputi busana konvensional dan busana muslim.
Untuk kategori busana konvensional, ada koleksi dari desainer Deden Siswanto, Ali Charisma, Lenny Agustin, Sofie, Wignyo Rahadi, Risa Maharani, Kebaya Adhikari by Kukuh Hariyawan, Treadapeutic by Dina Midiani, LNC (Life Needs Colour) by BBPLK Semarang, dan ISWI Fashion Academy.
Sedangkan untuk kategori busana muslim, desainer Lisa Fitria, Saffana, Defika Hanum, Elva Fauqo, NBRS Vintage by Temmi Wahyuni, Tufiana, Santi Nugraha, hingga OPIEVIE yang unjuk gigi.
Kegiatan acara tersebut juga meliputi fashion showcase, business meeting, dan media gathering ini berhasil mempromosikan keunggulan karya desainer Indonesia, dan menarik perhatian pasar Eropa yang memiliki pengaruh besar terhadap industri fashion global.
Ajang ini juga membuka peluang kerjasama bisnis ke depannya, antara desainer dan juga buyer yang hadir dari negara Perancis, Belanda, Jerman, Italia, dan Swiss.
Penyelenggara ajang fashion muslim terbesar di Eropa, yaitu La Foire Musulmane (The Muslim Fair) mengapresasi koleksi busana muslim yang dinilai otentik, unik, chic, dan modern, sehingga diundang untuk berpartisipasi dalam La Foire Musulmane yang ke-37 pada bulan april 2020.
"Acara LA MODE Sur La Seine a Paris, sukses dalam mempromosikan karya desainer Indonesia di pasar Eropa. Buyer dari beberapa negara di Eropa memberikan respon positif terhadap keunikan dan keragaman konten lokal yang diangkat desainer Indonesia. Para Desainer berkesempatan hadir dalam pameran dagang fashion B2B terbesar di Eropa, TRANOI, sehingga kami mendapat banyak inspirasi dan pengalaman untuk memperkuat bisnis B2B dan ekspor ke pasar Eropa," kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber, saat konferensi pers, di kantor Menteri Ketenagakerjaan RI, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Untuk mengembangkan sektor industri fashion di tanah air, dengan mengoptimalkan potensi di daerah, perhelatan LA MODE Sur La Seine a Paris turut didukung oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung yang menghadirkan karya desainer Wignyo Rahadi.
Dengan menggunakan hasil pengembangan kain tradisional asal Lampung, Tapis. Juga Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang yang mendukung talenta desainer muda untuk menembus pasar luar negeri.
“Kegiatan LA MODE Sur La Seine a Paris memberikan pengalaman yang luar biasa untuk memperkenalkan karya alumni Kejuruan Fashion Teknologi BBPLK Semarang melalui brand LNC (Life Needs Colours) by BBPLK Semarang, sekaligus untuk mengukur sejauh mana karya tersebut diterima di asar Eropa,” ujar Edy Susanto, Kepala BBPLK Semarang.
Di tahun kedua, penyelenggaraan LA MODE Sur La Seine a Paris telah berhasil membuktikan keberhasilan dalam menggaungkan keunggulan karya desainer Indonesia sehingga menjadi sorotan pasar Eropa.
“Kami sangat bangga bahwa Viva Cosmetics bersama para desainer Indonesia mendapatkan kesempatan untuk membwa nama Indonesia di kancah internasional yang bergengsi dalam acara LA MODE Sur La Seine a Paris 2019. Ternyata karya desainer Indonesia dan kualitas produk Viva Cosmetics tidak kalah dengan produk buatan luar negeri. ‘The sky is the limit', tutur Yusuf Wiharto, Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur
Dengan dukungan banyak pihak, ajang ini ditargetkan dapat diselenggarakan secara berkelanjutan setiap tahun sebagai pintu masuk bagi para desainer Indonesia untuk menarik buyer mancanegara, khususnya di negara Eropa.
KOMENTAR ANDA