SEMUA orang pasti akan mengalami penuaan. Proses penuaan setiap orang berbeda-beda dan di saat yang tidak sama. Ada yang nampak muda dan bugar walau usianya sudah setengah abad, ada yang nampak sudah berumur walau usianya masih muda.
Gaya hidup sangat berpengaruh pada proses penuaan ini. Namun, proses penuaan seseorang juga bisa dilihat dari cara berjalannya.
Kecepatan berjalan seseorang bisa menjadi penanda. Anda yang menjelang paruh baya, mungkin perlu memerhatikan hal ini.
Kecepatan berjalan ternyata dapat menjadi penanda bagaimana otak dan tubuh seseorang yang berusia sekitar 45 tahun mengalami penuaan.
Orang yang berjalan lambat cenderung menua dengan lebih cepat. Mereka juga kehilangan volume otak lebih banyak di usia pertengahan dibandingkan dengan pejalan cepat. Orang yang jalannya lambat juga memiliki hasil yang lebih buruk dalam hal tes fisik dan mental.
Terrie Moffitt, profesor psikologi dan neurosains, menyebutkan, “Pada orang yang jalannya lambat untuk ukuran kelompok usianya, biasanya sudah memiliki banyak tanda-tanda penurunan kesehatan."
Dalam penelitian tersebut, terungkap bahwa orang yang punya penurunan kemampuan akibat faktor usia cenderung berjalan dengan lambat.
Dr.Stephanie Studenki, dokter spesialis geriatri, menyebutkan, “Dibutuhkan banyak sistem tubuh untuk membuat kita berjalan dengan baik. Butuh kondisi jantung yang sehat, paru, sistem saraf, kekuatan, hingga sistem otot dan persendian. Kecepatan berjalan yang baik menandakan sistem tubuh dalam kondisi baik."
Tes kecepatan berjalan (gait speed test) biasa dilakukan pada orang berusia lanjut. Mereka diminta berjalan dalam jarak tertentu dengan kecepatan tertentu. Semakin lambat seseorang berjalan dalam tes tersebut, makin buruk kondisi kesehatannya.
Penuaan terkait dengan pola hidup seseorang. Untuk menjadi sehat dan tetap fit di usia lanjut, bisa mengubah pola hidup dengan istirahat teratur, berolah raga, berpikir positif, hidup tanpa rokok, mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga agar tekanan darah tetap normal.
KOMENTAR ANDA