Norfarrah Syahirah Shaari/Net
Norfarrah Syahirah Shaari/Net
KOMENTAR

KETERBATASAN pada diri kita sebaiknya jangan dijadikan alasan ketidakmampuan berbuat sesuatu yang berguna. Justru, keterbatasan tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memukau orang lain.

Begitu kira-kira pesan yang disampaikan Norfarrah Syahirah Shaari. Wanita asal Batu Gajah, Perak, Malaysia ini mencoba bangkit dari keterbatasannya. Ia tidak ingin menjadi belas kasihan banyak orang.

Ya, Norfarrah terlahir tanpa dua tangan. Namun ia menjadi wanita yang menginspiratif tatkala keterbatasannya ini tidak menghalangi dia lolos tes mengemudi. Hanya bermodalkan dua kaki, Norfarrah mampu memutar kemudi. Aksinya pun vira di media sosial Facebook.

Dalam video berdurasi 10 menit 25 detik tersebut, terlihat ia mahir mengemudikan setir dengan satu kaki. Sedangkan kaki lainnya digunakan untuk mengoperasikan pedal gas dan rem. Ia juga nampak berhasil memutar balik mobilnya saat di tempat parkir.

Syahirah mengaku keinginan untuk belajar mobil datang dari dirinya sendiri, karena tak ingin merepotkan orang-orang yang ada di sekitarnya.

“Sebelumnya, ayah saya yang sering mengantar jemput ke kantor. Dari sana, saya memiliki keinginan untuk mandiri dan tidak merepotkan orang-orang yang ada di sekitar. Lalu, saya menghubungi seorang teman (penyandang cacat) untuk meminta bantuan dalam belajar mengemudi,” papar perempuan 31 tahun tersebut.

Menurutnya, butuh waktu satu bulan hingga ia benar-benar bisa mengemudi dengan lancar. Setelah itu, ia juga berhasil melewati tes mengemudi dan mendapatkan SIM.

 “Saya percaya, saya bisa bisa mengemudi seperti orang normal jika saya memiliki tekad yang kuat,” tegas dia. 

Tak hanya bisa mengemudi, Norfarrah juga bisa melakukan aktivitas-aktivitas lain menggunakan kakinya. Seperti menulis, merias wajah, hingga mengenakan kerudung.

Kisah perempuan asal Malaysia ini ternyata menginspirasi warganet di media sosial. Banyak dari mereka mengaku kagum dengan semangat dan tekad yang dimiliki Syahirah.

Terlepas dari keterbatasannya, ia mampu melakukan berbagai hal yang bisa dilakukan orang normal (bahkan lebih dari yang bisa dikerjakan orang lain dengan anggota tubuh lengkap). Menurutnya, tekad yang kuat membuat apapun yang terlihat mustahil jadi mudah untuk diraih.

“Yang terpenting adalah selalu bekerja keras dan memiliki semangat yang tinggi. Karena cacat bukanlah alasan untuk membuat kita tidak nyaman berada di antara orang-orang sekitar,” ucapnya.




Dari Bisnis hingga Politik, Jejak Karier Futri Zulya Savitri yang Inspiratif

Sebelumnya

Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women