NAMA Nadiem Makarim telah santer terdengar akan menduduki Kursi Menteri sejak beberapa waktu lalu. Kehadirannya di istana dengan kemeja putih pada Senin (21/10) semakin menguatkan prediksi tersebut. Nyatanya Presiden Joko Widodo menunjuk Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Penunjukan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10).
"Keduabelas, saya panggil mas saja, karena masih muda. Mas Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Nadiem dekat dengan Jokowi saat Jokowi menghadiri peluncuran Go-viet, aplikasi Go-Jek Indonesia yang beroperasi di Vietnam. Peluncuran Goviet dilaksanakan di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam (12/9/2018).
Jokowi mengapresiasi pencapaian Nadiem yang dapat melakukan ekspansi bisnis hingga Vietnam itu dengan ucapan selamat melalui video yang memperlihatkan Nadiem bersama Jokowi.
Pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984, ini adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas. Ibunya adalah putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian, Nadiem adalah menteri termuda dalam susunan Kabinet Indonesia Maju.
Nadiem memang telah berhasil menunjukkan dirinya sebagai pengusaha yang sukses di usia muda.
Dirinya mendirikan Gojek, sebuah startup penyedia jasa transportasi pada tahun 2010 dan kini telah berhasil menjadi decacorn pertama di Indonesia.
Decacorn sendiri merupakan status yang diberikan kepada sebuah startup dengan valuasi lebih dari 10 miliar dolar.
Lulusan Harvard University ini memiliki istri yang cantik, Franka Franklin, dan seorang anak Solara Franklin Makarim.
"Saya bersedia dan menerima. Saya sangat senang sekali hari ini menunjukkan kalau kita siap maju ke depan," ujar Nadiem di Istana Negara, saat pemanggilannya, Senin (21/10).
Pendidikan dan peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu fokus pemerintah Jokowi dalam lima tahun ke depan. Jokowi ingin agar angkatan kerja Indonesia memiliki pendidikan dan kompetensi yang cukup untuk menghadapi dunia kerja.
"Kita akan membuat terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM, yang siapkan SDM yang siap kerja, yang link and match pendidikan ke Industri," ujar Jokowi, (12/9/2018)
Dalam Anggaran Pendapatan dan Penerimaan Negara (APBN) 2020, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari belanja negara.
KOMENTAR ANDA