KOMENTAR

HINGAR bingar pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju rupanya belum usai. Walau susunan Kabinet Indonesia Maju telah diumumkan dan dilantik Presiden Joko Widodo, Rabu (23/10), nyatanya Presiden Jokowi masih mencari dan mengalkulasi orang-orang yang akan mengisi posisi wakil menteri di sejumlah kementerian.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membenarkan hal itu. "Lagi dibicarakan tadi, lagi dihitung-hitung bukan jumlahnya, tapi ngitung asalnya dari mana, untuk buat keseimbangan, masih dibicarakan," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/9).

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendesak presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin segera menunjuk orang-orang yang akan menduduki jabatan wakil menteri di beberapa kementerian.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) PPP Achmad Baidowi menuturkan setidaknya terdapat lima kementerian yang membutuhkan pejabat wakil menteri.

"Sebaiknya Presiden segera mengisi pos wakil menteri yang dibutuhkan," jelasnya.

Menurutnya, ada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang membutuhkan posisi Wakil Menteri. Kementerian tersebut membutuhkan pejabat wakil menteri karena memiliki tugas yang banyak.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Tohir menyatakan telah mengajukan tiga sampai empat nama calon wakil menterinya ke Presiden Joko Widodo, dilansir dari Kompas. 

Erick mengatakan lebih mengutamakan wakil menteri dari kalangan BUMN daripada unsur lain. Erick meminta kepada Presiden Jokowi untuk memberikan wakil menteri kepadanya. Ia meminta wakil menteri karena tanggung jawab menteri BUMN cukup besar.  Ia mengatur 142 BUMN.

Berbanding dengan Prabowo yang enggan berkomentar saat ditanya apakah membutuhkan posisi wakil menteri. Ia hanya bergegas meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.




Ketum JMSI Teguh Santosa Ajak Masyarakat Pers Kawal Kebijakan Prabowo tentang Food Sovereignty dan Good Neighbour

Sebelumnya

Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News