Photo : Biro Komunikasi Publiik Kemenpar
Photo : Biro Komunikasi Publiik Kemenpar
KOMENTAR

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kabinet Indonesia Maju, Wishnutama Kusubandio, menyebut perlunya kreativitas untuk mengelola daya tarik wisata.

Pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai core business bangsa Indonesia ke depan, harus dikelola lebih kreatif agar menghasilkan devisa serta dikunjungi wisatawan berkualitas.

“Selain promosi dan infrastruktur, dibutuhkan kemampuan lebih kreatif untuk mengelola daya tarik wisata,” kata Wishnutama seusai acara serah terima jabatan (Sertijab) dari Menteri Pariwisata Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 Arief Yahya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 Wishnutama Kusubandio.

Kreativitas tidak hanya dibutuhkan dalam mengelola produk ekonomi kreatif seperti film dan musik, tetapi juga pada pariwisata khususnya bagaimana membuat destinasi pariwisata memiliki daya tarik yang luar biasa.

“Alam Indonesia yang menarik itu sebagai anugerah Tuhan. Tinggal bagaimana kreativitas kita untuk menjadikan sebagai daya tarik yang luar biasa agar dikunjungi wisatawan,” kata Wishnutama.

Menparekraf mengambil contoh event karnaval bunga Pasadena. Karnaval bunga rose terbesar dunia yang diselenggarakan di Pasadena, Los angeles, California, Amerika Serikat (AS) dalam menyambut pergantian tahun setiap 2 Januari tersebut memiliki daya tarik tinggi karena dikelola secara kreatif.

Menpar Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 Arief Yahya menyatakan, bergabungnya pariwisata dan ekonomi kreatif sangat tepat karena keduanya merupakan core business bangsa Indonesia.

“Presiden Jokowi sering menanyakan kepada saya DNA kita apa, saya menyebutkan ekonomi kreatif yaitu pariwisata dan industri kreatif,” kata Arief Yahya.

Untuk pengembangan destinasi pariwisata, Indonesia fokus pada 5 destinasi super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang. “Presiden Jokowi menginstruksikan pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar di 5 destinasi super prioritas tersebut harus selesai tahun depan 2020,” kata Arief Yahya.




Ketum JMSI Teguh Santosa Ajak Masyarakat Pers Kawal Kebijakan Prabowo tentang Food Sovereignty dan Good Neighbour

Sebelumnya

Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News