KOMENTAR

SIAPA mengira, negara kaya seperti Venezuela, dengan cadangan minyak terbesar di dunia, bisa bangkrut dan menghadapi krisis ekonomi yang parah?

Masyarakat Venezuela yang tak memiliki uang tunai di dompet bisa menukarkan satu tas berisi nasi, minyak goreng, atau apa pun, sesuai yang bisa diterima petugas SPBU.

"Anda dapat membayar dengan sebatang rokok," kata salah seorang petugas SPBU, mengutip AP News.

Pemilik kendaraan kini  membeli bahan bakar minyak (BBM) menggunakan sebatang rokok. Pengendara juga bisa menukar makanan dan permen ketika membayar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Sistem barter ini terjadi di tengah memburuknya ekonomi di Venezuela. Hiperinflasi yang melanda salah satu negara terbesar penghasil minyak bumi ini membuat mata uang Venezuela sulit ditemukan dan beberapa denominasi tak berharga.

Dalam beberapa bulan terakhir, jutaan masyarakat Venezuela telah melarikan diri untuk menghindari upah yang rendah, rumah sakit yang rusak, dan kurangnya keamanan di negara itu.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan inflasi di Venezuela dapat mencapai 200.000 persen pada tahun ini.

Harga bensin di Venezuela merupakan masalah serius. Ada sekitar 300 orang yang meninggal pada 1989 selama kerusuhan yang terjadi setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar secara moderat.




Ketum JMSI Teguh Santosa Ajak Masyarakat Pers Kawal Kebijakan Prabowo tentang Food Sovereignty dan Good Neighbour

Sebelumnya

Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News