Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BERSUJUDLAH, maka suaramu akan terdengar dari bumi hingga ke langit. Ini satu keutamaan bersujud yang sering disampaikan. Sujud bukan sekadar gerakan ritual menempelkan muka di tanah dengan beberapa anggota tubuh sebagai penopangnya. Ia tidak pula hanya sebagai rukun shalat atau perintah mutlak yang harus dikerjakan.

Sujud adalah kebutuhan mendasar setiap manusia. Bahkan di awal penciptaan manusia, ialah yang membedakan di antara para makhluk Allah. Saat turun titah bersujud, para malaikat langsung taat tanpa syarat.

Sujud adalah lambang ketundukan hamba di hadapan Sang Khaliq. Satu pengakuan secara empirik tentang kebodohan dan kelemahan dirinya. Bahwa sepenuh ilmu yang dipunyai tak lebih dari setitik air di samudera ilmu Al-Alim (Maha Mengetahui).

Sujud ialah standar kemuliaan agama dan ketinggian ilmu seseorang. Kian banyak bersujud makin tinggi derajat orang tersebut. Makin santun dan rendah hatinya tambah mulia pula kedudukan dirinya di sisi-Nya.

Tak heran, Nabi memberi garansi demikian. Sabdanya: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.” (Riwayat Muslim).

Menurut Dr. Akhmad Alim, penulis buku “Sujud Menembus Jalan Buntu” seluruh rangkaian persoalan manusia bahkan bisa diterapi melalui sujud. Semakin banyak ia menempelkan wajahnya di tanah kian banyak pula permasalahan yang bisa diatasi.

Ada yang merasa gundah dan dilema di antara dua atau beberapa pilihan? Silakan menyungkur sujud dalam Istikharah yang khusyuk. Niscaya pikiran jadi tenang. Hati jadi lapang. Selanjutnya dia bisa menetapkan keputusan dengan akal yang jernih dan memberi solusi dan manfaat.

Bingung menghadapi kondisi alam yang kemarau berkepanjangan? Tawarannya juga dengan sujud melalui shalat Istisqa (meminta hujan). Sujud juga menjadi jalan keluar atas keraguan bahkan kekeliruan dalam berbuat, termasuk pada ibadah shalat. Semua itu bisa disempurnakan melalui sujud Sahwi. Saat lagi bersenang hati dan gembira, tetap saja tuntunannya adalah sujud kepada Sang Pemberi nikmat.

Ada yang merasa letih dan butuh rehat? Nabi memberi saran, dirikanlah shalat dan bersegeralah sujud kepada-Nya. Itu dikatakan Nabi kala menyuruh Bilal: Arihna bis shalah (Istirahatkan kami dengan shalat). Bahkan yang bertanya, bagaimana cara mudah masuk surga? Jawabannya, perbanyak sujudmu kepada-Nya di waktu malam. Inilah yang dipesankan Rasulullah kepada Abdullah bin Umar (semoga Allah meridhainya dan ayahnya).

Jika demikian dampak dan manfaat sujud, adakah orang itu masih enggan untuk segera menyungkur kepada-Nya? Hanya karena secuil ilmu yang dititipkan padanya? Bertahun-tahun manusia belajar. Tapi justru dia kehilangan identitas sebagai seorang hamba yang takut kepada-Nya. Raganya masih utuh tapi jiwanya kosong dari kerinduan rukuk dan bersujud. Padahal ibarat lautan ilmu yang menyamudera, yang dia punyai tak lebih dari setetes air yang menempel di jari tangannya.




Ingat Akhiratmu, Maka Duniamu Terasa Mudah

Sebelumnya

Jauhkan Kami dari Zalitun

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur