SEMUA orang mendambakan rumah tangga yang tentram dan penuh berkah. Sayangnya, kadang harapan tak sejalan dengan kenyataan.
Banyak kerikil sepanjang menata mahligai. Anak-anak yang manis, karir yang bagus, kehidupan yang mapan, bukan jaminan sebuah rumah tangga mulus tanpa riak dan retak.
Walau telah belasan tahun membina rumah tangga, bukan berarti semua akan baik-baik saja. Tagar 'layangan putus' yang viral di media sosial mengisahkan sebuah tragedi rumah tangga
yang dibangun bertahun-tahun berantakan karena sang suami menikah lagi tanpa sepengetahuan istri dan 4 anaknya.
Kerja keras menata dan menjaga rumah tangga adalah tugas bersama suami dan isteri, bukan salah satu. Upaya dan doa adalah hal yang tak boleh diabaikan.
Di dalam Islam pernikahan adalah hal yang sangat dimuliakan. Allah SWT dalam Al Quran Surat Ar Rum 21 berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja'ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Dalam Hadist Riwayat Al Baihaqi, dari Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lain."
Ada sebuah doa yang bisa diamalkan dalam membina rumah tangga. Doa berumah tangga tersebut adalah doa Nabi Ibrahim.
Dikutip dari nu.or.id, diriwayatkan setelah Nabi Ibrahim mengamalkan doa tersebut, kota Makkah yang awalnya tandus dan kering perlahan-lahan berubah menjadi subur dan bisa ditanami aneka buah-buahan.
Doa Nabi Ibrahim seperti tertuang dalam Surat Ibrahim ayat 37 berikut ini:
رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Lafal Arab: Rabbana inni askantu min dzurriyatii biwaadin ghoiri dzi zar'in 'inda baitikal harami, rabbana liyuqimush sholata faj'al if-idatam minannasI tahwii ilaihim warzuqhum minats tsamaraati la'allahum yasykuruun
Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
KOMENTAR ANDA