Masayoshi Son/Net
Masayoshi Son/Net
KOMENTAR

BISAKAH Anda membayangkan mengalami kerugian sekian triliun rupiah, sekalipun Anda adalah orang terkaya?

Hal ini dialami oleh Masayoshi Son, seorang konglomerat Jepang. Softbank Group Crop, miliknya, mengalam kerugian untuk pertama kalinya dalam 14 tahun, sebesar USD 8,9 miliar atau di kisaran Rp 124 triliun.

"Penilaian investasi saya memang buruk dalam banyak hal dan saya berefleksi secara mendalam soal itu," aku Son mengutip  Reuters.

Startup yang dimodali Softbank seperti Uber dan WeWork menurun valuasinya. Bulan silam, Softbank terpaksa mengucurkan dana tambahan USD 10 miliar karena WeWork terus merugi dan tertunda berjualan saham atau IPO.

Untuk kerugian yang dialami WeWork, Son mengaku masih tetap optimis. Dia telah mendepak Adam Neumann, CEO WeWork yang suka foya foya serta kurang sigap memimpin.

Son yakin bahwa WeWork yang bergerak dalam bidang office sharing itu masih bisa diselamatkan. Ia optimistis WeWork nantinya bakal meraup keuntungan. Son meminta Softbank  melakukan langkah penyelamatan dengan cara mengambil alih perusahaan bermodal uang tambahan sekitar USD 10 miliar, agar WeWork tidak ambruk.

Sementara itu, Neumann yang lengser dari posisi CEO, akan diberi kompensasi USD 1,7 miliar atau di kisaran Rp 23 triliun dengan syarat ia melepaskan hak voting dan keluar sepenuhnya dari WeWork.




Ketum JMSI Teguh Santosa Ajak Masyarakat Pers Kawal Kebijakan Prabowo tentang Food Sovereignty dan Good Neighbour

Sebelumnya

Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News