BERTANDING di kejuaraan internasional dan luar negeri tentu merupakan mimpi setiap atlet. Namun biasanya kesempatan bertanding ke luar negeri hanya milik atlet-atlet nasional saja, atau atlet yang memiliki kecukupan materi sehingga memiliki dana besar yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bertanding ke luar negeri.
Kini, bertanding ke luar negeri, khususnya olahraga Taekwondo, dapat dilakukan oleh atlet-atlet dengan biaya terjangkau. Dengan mengusung konsep backpacker, pasangan suami istri, Asadul Boyratan dan Harini Sarita mendirikan Taekwondo Backpacker (TB), sebuah travel orginazer yang mengkhususkan untuk mengatur perjalanan atlet-atlet Taekwondo bertanding ke luar negeri baik untuk atlet usia dini maupun dewasa.
Harini menjelaskan, dengan mengusung konsep backpacker, TB mengajak atlet untuk melakukan perjalanan mandiri, smart traveller sehingga murah meriah, fasilitas low budget, dituntut harus hemat selama perjalanan. Caranya bukan berarti mempersulit diri sendiri, tapi cerdik mencari celah, dari mulai memilih lokasi hotel, transportasi, sampai mengakali barang bawaan sehingga tidak perlu beli bagasi.
"Sasaran utama kami adalah untuk membantu anak-anak yg punya mimpi ikut kejuaraan internasional di luar negeri, ataupun pelatih serta wasit yang mau belajar atau studi banding dengan biaya terjangkau," tambah Harini.
Asadul juga menjelaskan salah satu kegiatan TB yang paling diminati adalah latihan bersama dengan club terbaik di negara yang dikunjungi, sehingga mendapat ilmu baru, pengalaman, pembelajaran, motivasi, untuk prestasi ke depan yang lebih baik lagi.
Pada 26 Oktober 2019, TB turut berpartisipasi pada perhelatan Kejuaraan Tirak Taekwondo International Championship di Thailand. Dengan diperkuat 17 atlet gabungan dari club Hartom, RTC Jakarta dan Zabir Club, kontingen TB berhasil mengemas 5 medali emas, 3 perak dan 9 perunggu.
Selain bertanding di kejuaraan Tirak Internasional, para atlet juga diajak berlatih dengan dua club terbaik di Thailand yaitu Taweesilp Taekwondo dan Team Champion. Kita ketahui bahwa Taekwondo Thailand saat ini sudah sangat maju dan berkembang, masuk dalam urutan ke 4 dunia. Bahkan pada Kejuaraan Dunia Cadet di Tashkent Uzbekistan tahun ini, atlet Thailand berhasil meraih medali emas, dan setiap kejuaraan di Thailand sudah sangat berkualitas. "Saya rasa sudah sangat cukup untuk kita uji coba dan belajar ke Thailand," ujar Hardi Firman, Pelatih Kontingen TB.
Perjalanan TB kali ini sudah memasuki session ke 7 dan direncanakan pada bulan Desember 2019, TB akan kembali berpartisipasi pada kejuaraan Heroes International di Pattaya Thailand.
"Tidak menutup kemungkinan TB mempunyai agenda perjalanan ke Korea, yang melahirkan beladiri Taekwondo, atau Inggris (GBR) dengan populasi Taekwondo kurang lebih 2000 orang, tapi sudah melahirkan juara-juara dunia, dan menjadi urutan ke 2 dunia," tutup Asadul.
KOMENTAR ANDA