Menunggang gajah di Angor Wat Kamboja/Net
Menunggang gajah di Angor Wat Kamboja/Net
KOMENTAR

PERLINDUNGAN satwa menjadi salah satu hal yang semakin disoroti dalam perkembangan industri pariwisata di Kamboja. Negara ini akan resmi melarang atraksi menunggangi gajah awal tahun 2020 mendatang di situs wisata ternama.

Langkah itu telah diumumkan oleh otoritas manajemen untuk Taman Arkeologi Angkor di Siem Reap, Kamboja pada Juni 2019 lalu. Langkah itu diambil menyusul adanya tekanan dari kelompok aktivis hewan, Apsara.

Pelarangan resmi akan mulai diberlakukan awal tahun depan, namun prosesnya telah dilakukan sejak akhir tahun ini.

Media lokal, Khmer Times melaporkan bahwa pada 15 November lalu, dua dari 14 gajah yang saat ini berada di situs kuil Angkor Wat yang terkenal, telah dipindahkan ke hutan komunitas Bos Thom di dekatnya.

Perwakilan pers Apsara, Long Kosal mengatakan bahwa sisanya akan dipindahkan ke hutan yang sama awal tahun depan.

"Gajah adalah hewan besar, tetapi juga lembut dan kami tidak ingin melihat hewan digunakan untuk kegiatan pariwisata lagi," kata Kosal.

"Kami ingin mereka hidup di lingkungan alami mereka," tambahnya seperti dimuat ulang CNN.

Eksploitasi gajah di Angkor Wat menjadi sorotan dunia pada tahun 2016 lalu, ketika seekor gajah bernama Sambo meninggal di situs tersebut. Gajah malang itu mati karena kombinasi stroke panas dan kelelahan karena mengangkut begitu banyak manusia di situs wisata itu.

Dua tahun kemudian, World Wildlife Fund menerbitkan pandangan mendalam pada populasi gajah Asia yang semakin menipis dan mencatat bahwa populasi spesies tersebut telah berkurang 50 persen dalam tiga generasi.

Hal itu juga lah yang melandasi Kamboja siap melarang penggunaan gajah untuk ditunggangi di lokasi wisata di negara tersebut.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News