KOMENTAR

WORLD Happiness Reportnmencatat, Korea Selatan menduduki ranking ke-32 dari 34 negara yang disurvei oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan yang rendah.

Setidaknya, hingga akhir 2018 ada banyak  anak muda di sana yang memiliki harapan tinggi akan edukasi dan pekerjaan tetapi hancur akibat ekonomi yang merosot.

Di Korea, kecanggihan teknologi tidak berarti membuat mereka puas dan berbahagia.  Dari survei itu, ternyata tingkat kepuasan hidup mereka di bawah rata-rata negara anggota OECD sejak 2013.

Korea Development Institute (KDI) juga telah mempelajari hal serupa dan hasilnya sama;  tingkat kebahagiaan Negeri Ginseng pada 2018 lalu begitu rendah!

Mengutip Hankyoreh, satu dari lima orang dewasa di Korea Selatan tak bahagia. Mereka terdiri dari warga dengan tingkat penghasilan dan pendidikan rendah, orang lanjut usia, serta pria paruh baya.

"Dibutuhkan aksi nyata. Tak hanya karena tingkat kebahagiaan yang rendah, tapi juga karena perbedaan tingkat kebahagiaan yang dirasakan antarkelompok saling berbeda jauh," ujar Cho Byeong-gu, yang terlibat dalam penelitian.

Rendahnya tingkat kebahagiaan juga terbukti dengan tingginya angka bunuh diri di Korea Selatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat Korea Selatan sebagai satu dari sepuluh negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.

Tuntutan dan ketergesa-gesaan yang rutin sudah mendarah daging dalam budaya masyarakat Korea Selatan, disebut juga menjadi pemicu stress dan depresi warganya, dan ini terlihat dengan jelas di ibu kota negara tersebut.




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News