PRESIDEN Jerman Frank Walter Steinmeier mengharapkan agar antar umat beragama untuk saling menghormati, banyak pengertian dan toleransi, saat mengunjungi sebuah masjid di selatan Kota Penzberg, Jerman.
"Rasa saling menghormati harus terus ditingkatkan mengingat polarisasi dalam masyarakat kita meningkat lagi. Apalagi kita juga memiliki banyak pengelaman soal kebencian antarumat beragama," kata Jerman Steinmeier, seperti dilansir Anadolu Agency , Selasa (03/12/2019).
Berbincang-bincang dengan imam masjid, Benjamin Idriz, Steinmeier mengatakan, apa yang terjadi di Penzberg dan di masjid adalah persis apa yang diinginkan negara. Yaitu keinginan saling mengenal dan saling menghormati satu sama lain."
"Hal yang terjadi di sini adalah hal yang benar-benar kami inginkan. Tumbuh bersama dengan orang-orang dari agama yang berbeda dengan baik dan penuh hormat sama seperti di Penzberg," tutur Steinmeier.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jerman memuji komitmen komunitas Islam di Kota Penzerg. Ia juga berterima kasih kepada warga di Penzberg yang mau merangkul komunitas Islam dengan begitu banyak keterbukaan dan rasa hormat.
"Kota Penzberg bisa menjadi model bagi banyak komunitas untuk saling menghormati dan toleransi antar umat beragama, terutama di daerah perkotaan," ujarnya.
Ratusan orang melakukan demo menyambut kunjungan Steinmeier untuk lebih meningkatkan toleransi dan kosmopolitanisme.
Jerman telah menyaksikan pertumbuhan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda partai-partai ekstrem sayap kanan.
Polisi telah mendaftarkan 813 kejahatan rasial terhadap Muslim tahun lalu, termasuk pelecehan verbal, intimidasi dan penyerangan fisik.
Jerman negara berpenduduk lebih dari 83 juta orang ini, menjadi rumah bagi populasi muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis. Di antara hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, sekitar tiga juta berasal dari Turki.
KOMENTAR ANDA