WALAU jaman telah berganti, anggapan wanita hanyalah pelengkap yang dunianya tak jauh dari sebatas dapur, sumur, dan mengurus keluarga, masih tetap melekat.
Anggapan seperti itu yang harus segera dihapus.
Franka F. Makarim, isteri dari Menteri Nadiem makarim, mengatakan bahwa anggapan seperti itu bisa dihalau dalam hal partisipasi ekonomi, kesetaraan akses dan pendidikan.
"Menurut saya yang masih bisa dilakukan ada dua bagian yang pertama bagaimana kita support wanita yang sudah bekerja. Serta kedua bagaimana mengubah mindset untuk generasi di masa mendatang melalui pendidikan agar mereke bisa berpikir luas," ujar Franka saat acara Media Gathering Indonesia Global Compact Network (IGCN) Bertajuk Bagaimana Pemberdayaan Perempuan Membawa Kontribusi Ekonomi di kawasan Jakarta Selatan, Kamis lalu (5/12).
Franka menuturkan, pendidikan membuat wanita dapat berpikir kritis terhadap sesuatu dari berbagai sudut pandang. Ini artinya mampu memutuskan segala sesuatu dengan pemikiran yang matang tanpa mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.
Tidak hanya itu, lewat pendidikan pula seorang wanita dapat menghapus segala bentuk diskriminasi yang selama ini telah membatasi mereka untuk dapat berkarya dan membantu finansial di masa depan, Serta berkesempatan mengangkat derajat orangtua maupun keluarganya.
"Yang paling penting bagi saya keberhasilan pembangunan adalah mengikutsertakan wanita dalam penyusunan kebijakan publik," sambung Franka.
Impact wanita dalam dunia pekerjaan baik sektor informal dan formal itu sangat mendorong kemajuan ekonomi. Wanita juga mestinya memiliki manajemen waktu.
"Mereka (wanita) harus bisa membagi waktu dengan baik antara keluarga dan pekerjaan," ujar Franka.
Namun lagi-lagi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana wanita didukung untuk role dan kapasitasnya. Dimana dukungan itu datang dari keluarga, pekerjaan dan juga pendidikan.
KOMENTAR ANDA