KOMENTAR

KETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo menerima penghargaan Democracy Award di ajang Moeslim Choice Award 2019, diselenggarakan dalam rangkaian ulang tahun ke-2 Moeslim Choice Media Networks.

Bagi  Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, mengaku penghargaan tersebut menjadi wujud apresiasi sekaligus cambuk agar selama lima tahun memimpin MPR RI, dirinya bisa menjaga demokrasi tetap tumbuh berkembang.

“Penghargaan ini menjadi wujud nyata bahwa di tengah apriori publik terhadap politisi, tersimpan pula apresiasi tulus jika para politisi bisa menunaikan tugas dan kewajibannya,” kata  Bamsoet ketika menerima penghargaan Democracy Award, di GKJ, Jakarta, Kamis (12/12/2019) malam.

Menurut Bamsoet dalam laporan Freedom in The World 2019 menempatkan Indonesia di skor 62 dari 100. Semakin besar skor yang diperoleh, menunjukan kebebasan dan demokrasi di suatu negara semakin baik.

“Dengan skor 62, menunjukan pencapaian demokrasi di Indonesia cukup mengesankan. Memang belum sempurna, tapi ikhtiar perbaikan terus kita lakukan,” kata Bamsoet.

Ia juga  mencatat, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar demokrasi di Indonesia bisa menjadi pusat demokrasi dunia. Antara lain menyangkut pembersihan korupsi, diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok minoritas, serta penegakan supremasi hukum. Serta yang tak kalah penting, terjaminya kebebasan pers sebagai pilar ke-4 demokrasi.

“Reporters Without Borders, organisasi internasional yang melakukan penelitian mengenai kebebasan pers dunia, dalam laporan 2019 World Press Freedom Index menempatkan Indonesia di posisi 124 dari 180 negara. Menunjukan masih rendahnya Indeks Kebebasan Pers Indonesia,” tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, penilaian Reporters Without Borders tersebut didasarkan pada beberapa kriteria. Seperti independensi media dan keamanan jurnalis dalam menjalankan tugasnya.

“Sebagai orang yang pernah menjadi wartawan, kondisi jurnalistik kita saat ini sebenarnya sudah berkembang baik. Pers bebas mengabarkan apapun tanpa takut menghadapi tekanan kekuasaan. Informasi apapun bisa didapat dengan mudah karena setiap orang bebas menyuarakan apapun. Memang masih ada beberapa hal yang perlu disempurakan, itulah yang menjadi tugas kita bersama,” tegas Bamsoet.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News