Penari jaipong/Net
Penari jaipong/Net
KOMENTAR

MESKIPUN telinganya tidak dapat mendengar, Assyiffa Dindha, mampu menorehkan prestasi sebagai penari Jaipong.

Keterbatasan tidak menghalangi siapa pun untuk menorehkan prestasi. Gadis berusia 15 tahun ini adalah penyandang difabel rungu, ia tidak bisa mendengar suara musik. Namun nyatanya ia mampu menjadi penari.

Ibunda dari Assyifa menjelaskan jika putrinya terlahir dengan kondisi normal. Hanya saja saat usia balita, Assyifa terkena sakit panas yang kemudian mengganggu pendengarannya. Sejak saatb itu, dokter memvonis Assyifa tidak bisa mendengar.

Saat kelas 5 SD, Assyiffa mengungkapkan keinginannya untuk bisa menari. Ati, ibunda Asyyifa, kemudian memasukkan anaknya ke tempat les menari.

Kerja keras dan semangat membawa Assyifa pada prestasi membanggakan. Assyiffa mahir menari jaipong. Bahkan, tariannya tidak kalah dengan orang-orang normal.

"Sebenarnya dia tidak bisa mendengar musik. Jadi hanya gerak, alat bantu dengarnya tidak bisa berfungsi kalau di tempat ramai atau suara yang keluar dari sound," ungkap Ati.

Walau demikian, gerakannya sangat pas dengan ketukan musik yang mengiringi tariannya.

Ati mengungkapkan rahasianya terletak pada pendamping Assyiffa ketika tampil di atas panggung. Pendamping Assyiffa adalah Chyntia Eka (20) yang tidak lain adalah kakak kandungnya atau putri pertama Ati.

"Jadi kalau dia sedang nari, kakaknya di depan, memberi isyarat apakah harus mulai, gerakannya terlalu cepat atau terlalu lambat. Dia biasanya mengerti isyarat yang diberikan Chyntia," ujarnya.

Assyiffa membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk mempelajari sebuah tarian. Satu lagu saja paling tidak membutuhkan latihan selama satu bulan untuk menguasai gerakannya, belum dipadukan dengan ketukan musik yang menjadi tugas Chyntia.

Namun berkat ketekunan, Assyiffa mampu menguasai gerakan jaipongan yang lumayan sulit untuk dilakukan. Bahkan, bisa menjadi juara dalam sejumlah pasanggiri, mengalahkan penari jaipong normal.

"Kalau ikut pasanggiri kebanyakan umum. Jadi bertanding dengan orang-orang normal," ungkapnya.

Salah satu keinginan Assyiffa saat ini adalah ingin bisa tampil menari di luar negeri. Menurut Ati, beberapa waktu lalu dia mendapat tawaran untuk menari di Jerman, namun berbenturan dengan jadwal kuliah Chyntia yang sedang padat.

"Tidak bisa sendiri, harus sama kakaknya. Dia yang tahu bagaimana mengarahkan Assyiffa. Mudah-mudahan saja ke depan bisa tampil di luar negeri," katanya.




Dari Bisnis hingga Politik, Jejak Karier Futri Zulya Savitri yang Inspiratif

Sebelumnya

Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women