SURABAYA bukan cuma ada di Indonesia. Negeri Turki juga punya 'kembaran'-nya, lho. Namanya Kota Gaziantep.
Kota ini disebut sebagai salah satu kota di Turki yang punya banyak kemiripan dengan Kota Surabaya, Jawa Timur.
Apa saja miripnya?
Dua-duanya adalah kota industri. Dua-duanya juga dipimpin oleh seorang perempuan. Kota Surabaya dipimpin oleh Tri Rismaharini, sedangkan Kota Gaziantep dipimpin oleh Fatma Şahin yang menjabat sejak 2014.
Kebetulan sekali, Tri Rismaharini atau Risma, baru saja mengunjungi kota ini, 11-12 Desember lalu. Tri Rismaharini menandatangani Kerjasama Sister City antara Kota Surabaya dengan Kota Gaziantep yang dilakukan langsung di hadapan Presiden Erdogan.
"Para pemimpin politik di Turki meminta bantuan saya menghadirkan Bu Risma. Sebuah kebanggaan jika perempuan Indonesia bisa menjadi inspirasi dan model bagi kaum perempuan di negara lain," ujar Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar RI di Ankara, menjelaskan kehadiran Risma di Turki lewat keterangan tertulisnya.
Kota Gaziantep merupakan ibu kota Provinsi Gaziante yang terletak di bagian barat Wilayah Tenggara Anatolia. Kota ini berjarak 185 km dari Kota Adana, dan berdekatan dengan Kota Aleppo, Suriah yakni sekitar 97 km.
Kota ini diperkirakan berada di wilayah Antiochia ad Taurum Kuno, dan kota kuno Zeugma. Dari jumlah penduduk, Gaziantep merupakan satu dari enam kota di Turki yang punya jumlah penduduk terbesar. Total penduduknya dua juta.
Hal itu, salah satunya disebabkan karena Kota Gaziantep merupakan salah satu kota tertua di dunia yang secara terus menerus masih dihuni oleh manusia sejak zaman kuno.
Hal itu ditandai dengan adanya situs arkeologi Tell Tülük dari era neolitikum yang terletak hanya beberapa kilo meter dari pusat kota, dilansir dari Wikipedia.
Gaziantep juga merupakan salah satu anggota jaringan kota kreatif di bidang gastronomi yang ditetapkan UNESCO.Kota ini juga termasuk pusat budaya.
Sejumlah museum dapat ditemui antara lain kompleks museum mozaik terbesar di dunia. Ada juga museum arkeologi, museum kota, museum etnografi, dan museum kuliner emiten gogus di Gaziantep.
KOMENTAR ANDA