HABEEBA Haque/Net
HABEEBA Haque/Net
KOMENTAR

HABEEBA Haque,  mahasiswi kelahiran kota Newcastle upon Tyne, 23 tahun silam ini, memiliki peranan besar menggaungkan nilai-nilai Islam di kota kelahirannya, yang  mayoritas non Muslim.

Wanita berdarah Bangladesh ini, bersama sahabat-sahabatnya di Northumbria University Islamic Society (ISOC),  kerap  mengadakan acara-acara  Islami  baik untuk Muslim ataupun non Muslim setempat, dengan cara kreatif, fun dan seru.

Habeeba aktif memperkenalkan hijab di setiap acara keislaman yang diadakan.

Salah satu event yang diadakan untuk memperkenalkan Islam di Newcastle Upon Tyne yaitu “Discovery Islam Week”, yang bertujuan agar masyarakat dari kalangan Muslim dan nonMuslim bisa mengenal Islam lebih jauh dan lebih baik.

Kegiatan tersebut  diadakan karena banyak terjadi  kesalahpahaman mengenai Islam di Inggris, salah satunya sering dikaitkan dengan terorisme. Karena itu Discovery Islam Week hadir untuk meluruskan keliru tentang Islam yang sebenarnya.

"Kami menghimpun semua wanita Muslimah dalam grup whatsapp agar mereka tahu kegiatan kami yang mungkin akan mereka sukai. Kegiatan ISOC juga akan diumumkan di media sosial dan email anggota-anggota kami,”  kata mahasiswi yang sedang menjalani studi magister jurusan
hukum ini

Dalam Discovery Islam Week, masyarakat juga bisa mendapatkan literatur Islam secara gratis, mendengarkan azan untuk pertama kalinya, mencoba mengenakan hijab dan  kegiatan keislaman lain.

Habeeba juga menepis anggapan bahwa wanita berhijab akan sulit mendapatkan pekerjaan di Inggris. Menurutnya, semua orang akan mendapatkan hak yang sama di Inggris tanpa melihat latar belakang agama. Karena hukum di Inggris menentang perlakuan diskriminatif.

Sekarang ini, Habeeba terus berupaya  memperkenalkan Islam dengan cara yang fun melalui games dan makan bersama. Selain itu untuk memperkuat ukhuwah islamiyah di Newcastle melalui permainan bowling.

Menurut Habeeba, hidup sebagai seorang Muslimah berhijab tidaklah susah, namun juga tidak mudah. Apalagi isu Islamofobia menjadi hal yang serius di negara barat, banyak kasus diskriminasi yang terjadi terhadap umat Muslim.

“Inggris adalah negara dengan jumlah Muslim minoritas. Meskipun demikian, jika kita mendapat perlakuan diskriminatif, kita akan mendapatkan support dari Imam, komunitas masjid atau komunitas lainnya, politisi, dan polisi. Hal positif dari Newcastle adalah banyak orang yang ingin membantu mereka yang mengalami kesulitan,” kata Habeeba.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women