SOUTH China Morning Post memberitakan tentang wanita bernama Azura Luna Mangunhardjono, sosok sosialita asal Indonesia yang diduga telah melakukan penipuan terhadap sejumlah orang dari berbagai negara.
Hidupnya yang mewah dan kerap berjalan-jalan atau travelling ke berbagai negara, adalah hasil penipuan yang dia lakukan.
Bahkan dia dikabarkan hidup berpindah-pindah negara. Azura sempat tinggal di Paris, California, Italia, dan Los Angeles.
Jason, ahli teknologi asal New York, mengungkap sosok wanita asal Kediri yang kini berada tinggal di Hong Kong. Ia menceritakan, pertemuan pertamanya dengan Azura terjadi pada Oktober 2018 silam. Dia mendatangi Hong Kong untuk urusan bisnis.
Azura melakukan penggalangan dana untuk acara sosial.Ia menjual koleksi tas pribadinya dengan alasan untuk kemanusiaan. Tertarik untuk membantu, Sophia, Warga Los Angeles, membeli tas-tas branded tersebut.
Sophia mengklaim, telah membayar lebih dari 86 ribu dolar Amerika atau setara Rp 1,2 miliar untuk sekian banyak tas tangan Hermes yang merupakan koleksi pribadi Azura Mangunhardjono.
Ketika Sophia membawa setidaknya empat tas yang dibeli dari Azura untuk autentikasi, dua di antaranya diinformasikan palsu oleh pihak toko.
Karena itulah, Sophia langsung menghubung pihak berwajib dan Azura digelandang ke kantor polisi setempat dengan borgol di kedua tangannya.
Korban kedua bernama Robert mengaku sempat mengeluarkan uang sebesar 150 dolar Amerika atau Rp2,1 miliar untuk membantu si sosialita Azura terkait klaim kematian ayahnya pada 2017 dan berpartisipasi dalam acara penggalangan dana.
"Saya mengeluarkan uang sampai 30 dolar Amerika (Rp432 juta). Beberapa bulan kemudian, saya menghubungi pihak penggalangan dana, mereka menyebut tak mendapat uang sepeser pun dari saya atau Azura," kata Robert.
Penipuan semacam ini, ternyata banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin terlihat mewah dengan cara yang salah. Tak hanya Azura, ada juga perempuan Indonesia Marieta Safitri rela menipu orang banyak dengan kedok agen travel bernama Roxy Tour Travel.
Modus yang digunakan Marieta, menjanjikan harga tiket semurah-murahnya. Sehingga banyak yang tergiur dengan hal tersebut.Tiket itu pun terjual abis dalam waktu yang cepat.
Korban diminta untuk melakukan transfer uang tiket ke rekening pribadi Marieta. Setelah itu ia akan mengirim kode booking. Namun, ternyata kode tersebut palsu dan diduga adalah hasil rekayasa photoshop.
Di hari keberangkatan, ternyata tidak ada data pemesan yang tercatat di maskapai yang sudah dipesan. Para calon penumpang yang jadi korban Marieta pun panik.
Tak sedikit yang akhirnya harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli tiket dadakan. Marieta pun meraup ratusan juta rupiah dari hasil penipuan yang ia lakukan ini.
Marieta sendiri dengan asyiknya menggunakan uang hasil penipuan tersebut untuk hidup mewah dan jalan-jalan ke luar negeri. Pihak kepolisian sudah menangani kasus penipuan ini.
Ada lagi nama lain yang juga melakukan penipuan sejenis.
Nama Fransisca Paisal atau Sispai sempat viral pada 2017. Dia tersangkut utang yang sangat besar hingga mencapai ratusan juta. Uang-uang itu digunakan Sispai untuk keliling dunia, mulai dari Korea Selatan hingga Eropa.
Sispai menghubungi korban-korbannya untuk meminjam uang dalam jumlah besar dengan dalih macam-macam yang mengundang rasa kasian dan empati para korban. Karena yakin akan 'kisah' yang keluar dari mulut Sispai, korban pun rela meminjam uangnya pada Sispai.
Sampai pada saat yang dijanjikan, Sispai tak kunjung membayar hutangnya. Bahkan, Sispai malah gusar dan berkelit. Korban Sispai kesal. Para pemberi utang akhirnya menyergap Sispai ketika baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Jawa Barat pada Minggu, 9 April 2017.
Mereka langsung memintanya membayar utang dan disiarkan secara langsung melalui live tweet bertagar #bacotsispai.
Diceritakan akun @mitamsupardi, ia awalnya mengatakan ke publik tentang kerugian yang ia alami pada Sispai. Tak nyana, ternyata banyak pihak mengalami utang serupa.
Jika ditotal, Fransisca Paisal atau Sispai ini membawa kabur uang korban sampai Rp 156 juta. Ia akhirnya mengakui kesalahan dan berjanji akan membayarnya.
"Benar memang saya meminjam uang kepada teman-teman untuk beberapa keperluan. Cara saya salah dan tidak sesuai janji pengembalian," tulis Sispai dalam kultwit pertamanya," tulis Sispai dalam akun Twitternya.

KOMENTAR ANDA