BEBERAPA ahli menyebut memasuki musim hujan adalah waktu yang pas bagi telur ular untuk menetas.
Fenomena ditemukannya ular di banyak wilayah terutama di perumahan warga, cukup membuat resah. Apalagi telah ada beberapa korban yang digigit ular.
Korban yang digigit ular harus segera mendapat pertolongan pertama. Ia harus segera dibawa ke puskesmas atau dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan yang cepat, antara lain harus mendapat serum anti bisa ular.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tengah memetakan daerah yang terancam ular untuk menyiapkan tambahan stok anti bisa ular.
Hal itu disampaikan Menkes Terawan saat berkunjung ke RS Hasan Sadikin Bandung, Senin (23/12). Pernyataan ini untuk menjawab maraknya temuan ular, terutama ular kobra, di berbagai daerah di Indonesia. Teror ular kobra ini, terutama di Cianjur, sudah sangat meresahkan warga.
Terawan menyebut penggunaan anti bisa ular ini harus efisien. Untuk itu perlu memetakan daerah yang dianggap rawan ular.
"Kita petakan di mana saja. Jangan sampai kita taruh anti bisa ular di tempat yang tidak ada ularnya. Jadi, disitulah kita harus efisien," kata Terawan. "Kita petakan, mengecek, di mana sih yang paling terancam? Yang paling terancam kita siapkan (serum anti-bisa ular)."
Menurut Menkes Terawan, tidak semua wilayah memiliki ancaman ular, mengingat hewan melata ini pun memiliki ruang lingkupnya sendiri.
"Kan ular juga punya lingkungan yang berbeda. Di mana lingkungannya itu memadai, dia akan tumbuh di situ banyak. Setiap daerah juga tidak semua ular berbisa. Kalau ada ular yang ndak berbisa, anti-bisa ularnya untuk apa?" katanya.
KOMENTAR ANDA