KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, ormas Muhammadiyah kehilangan sosok ulama Prof Yunahar Ilyas yang telah meninggal dunia.
Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah sungguh kehilangan figur ulama yang santun, teduh, dan menjunjung akhlak mulia tersebut.
“Beliau rutin mengajar tafsir di gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Jakarta serta dikenal ringan hati untuk memberi pengajian ke manapun,” kata Haedar dalam keterangan tertulis Muhammadiyah, diterima redaksi Jumat (03/01/2020).
Prof Yunahar Ilyas merupakan Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Tarjih dan Tabligh.
“Saya telah lama berkawan dan berinteraksi secara intens dengan Prof Yunahar sejak tahun 1980an, banyak teladan yang baik yang dapat diambil dari beliau.
Penguasaan ilmu agama yang mendalam khususnya di bidang tafsir, kepiawaian dalam bertabligh yang mudah dicerna umat, ramah dan mudah bersahabat, serta kehati-hatian dalam bersikap sehingga seksama dan bijaksana,” kenang Haedar.
Selain itu, Almarhum Prof Yunahar juga meninggalkan sejumlah buku penting dan menulis tarikh di Suara Muhammadiyah secara rutin.
“Semoga semuanya menjadi amal jariyah yang terus mengalir baginya,” imbuh Haedar.
“Semoga almarhum husnul khatimah dan diterima di sisi Allah Subhanahu Wata’ala. Aamiin Yaa Rabbal ‘alamiin,” Haedar turut mendoakan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Prof Yunahar Ilyas wafat pada Kamis (02/01/2020) pukul 23.47 WIB di RS Sarjito Yogyakarta.
Haedar mengatakan, pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSU Sarjito, dan PP Muhammadiyah sudah berikhtiar maksimal bagi kesembuhan beliau. Namun Allah Subhanahu Wata’ala menentukan jalan akhir hayat dengan memanggil ke haribaan-Nya.
KOMENTAR ANDA