Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BANJIR  merupakan suatu peristiwa bencana alam yang memang umum terjadi. Khususnya di Indonesia, fenomena banjir sudah menjadi hal yang kerap berulang.

Namun yang kita perlu ketahui, banjir bukan hanya membuat kerugian secara materil dan juga fisik.

Akan tetapi, bencana banjir juga sangat rentan mendatangkan trauma bagi buah hati. 

Trauma bisa saja di minimalisir bila adanya persiapan sebelum air masuk ke rumah sebagai berikut:

1. Beritahu ananda terkait bencana yang akan terjadi tentang risikonya dan menghimbau agar ia terus hati-hati.

2. Orangtua juga harus mengetahui area mana saja yang memang akan terendam banjir.

3. Tetap jaga ananda, jangan biarkan ia jauh dari keluarga.

4. Berikan pemahaman bahwa semua akan kembali pulih dan baik-baik saja.

5. Peluklah ananda jika ia merasakan ketakutan atau bahkan menangis, hal tersebut akan membantunya untuk lebih tenang. 

6. Dorong keluarga untuk menghubungi pihak berwenang setempat jika mereka memiliki anggota yang mengalami masalah kesehatan berkelanjutan atau masalah mobilitas, dan memerlukan evakuasi.

7. Bantu keluarga untuk mempelajari berbagai peringatan banjir.

Setelah banjir, sebagian besar keluarga akan pulih dari waktu ke waktu. Lamanya waktu akan tergantung pada tingkat banjir.

Pasca banjir biasanya sebagian anak akan rentan mengalami trauma atau ketakutan berlebih.

Hal tersebut seperti dilansir Nakita.id bisa diatasi dengan dukungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk membantu mengurangi tingkat trauma buah hati kita.

Beberapa keluarga akan dapat kembali ke rutinitas normal mereka dengan cepat, sementara yang lain harus bersaing dengan kesulitan yang signifikan, kesulitan keuangan, dan berpotensi masalah kesehatan.

Cara orangtua dan pengasuh lainnya mengatasi trauma Si Kecil selama dan setelah banjir sangat berpengaruh terhadap kesembuhan trauma ananda.

Orangtua dan guru harus berusaha tetap tenang, menjawab pertanyaan ananda dengan jujur, dan menjawab sebaik mungkin untuk setiap pertanyaannya.

 

 

 

 




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting