Nova memberi motivasi kepada anak-anak di Kongo/Net
Nova memberi motivasi kepada anak-anak di Kongo/Net
KOMENTAR

NAMA Nova Chairul Jannah sempat viral. Ia adalah mempelai yang tak bisa hadir pada prosesi akad nikah di acara pernikahannya sendiri.

Kepiluannya itu berlanjut. Polwan asal Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), itu juga harus menunda bulan madunya untuk menyelesaikan Misi Perdamaian Monusco yang digelar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ia terpilih menjadi salah satu anggota dalam misi Monusco. Dengan begitu, Brigadir Nova Chairul Jannah harus bertugas di Kota Kalemie, Republic Democratic Congo. Dengan begitu, ia harus bersabar berpisah dengan keluarga dan suami tercinta.

Selama di sana, Nova menjalankan berbagai macam program dari misi Monusco dengan baik. Misi tersebut dimulai pada 6 Januari 2019. Sebanyak 14 orang terpilih untuk menjalankan misi tersebut.

Tugasnya adalah sebagai conseiller police judiciaire yang berperan langsung dalam melaksanakan mandat misi perdamaian PBB di Kongo.

"Melaksanakan perlindungan terhadap masyarakat sipil, serta melakukan kerja sama dengan pendampingan, pelatihan, dan memberikan nasihat serta saran hukum pada polisi lokal (investigator) yang sedang menangani berbagai kasus hukum," jelas Nova, Selasa (7/1) kemarin kepada media.

"Tantangannya seperti cuaca ekstrem, wabah ebola, wabah malaria, dan tingkat keamanan yang belum stabil karena banyaknya grup pemberontak yang bersenjata," Nova mengisahkan.

Tak hanya itu, ia juga bertugas untuk melakukan penyuluhan, memberikan semangat, dan bantuan kepada perempuan dan anak-anak korban kekerasan seksual.

Nova bercerita, di samping tugas pokok sebagai conseiller police judiciaire, ia juga mempunyai tugas untuk melakukan penyuluhan, memberikan semangat, motivasi, dan bantuan kepada perempuan dan anak-anak korban kekerasan seksual.

Pengalaman yang membuat Nova lebih bersyukur adalah ketika berkunjung ke suatu desa yang hampir semua penduduknya perempuan dan merupakan korban kekerasan seksual. Pengalaman ini membuatnya lebih banyak bersyukur dalam hidup.

"Pada saat berkunjung ke desa yang hampir semua perempuan di sana merupakan korban kekerasan seksual (pemerkosaan). Rasanya terlalu sedih, membuat saya lebih banyak bersyukur," ungkapnya.




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women