Mari Elka Pangestu/Net
Mari Elka Pangestu/Net
KOMENTAR

EKONOM wanita kawakan Indonesia, Mari Elka Pangestu ditunjuk untuk mengisi salah satu jabatan top di World Bank atau Bank Dunia. Mari ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk World Bank atau Bank Dunia.

"Kami sangat senang menyambut Mari ke Bank dalam peran baru yang penting ini bagi institusi kami," kata Presiden Bank Dunia David Malpass dalam keterangannya yang dirilis di situs resmi Bank Dunia pada Kamis (9/1).

"Pengalamannya sebagai Menteri senior, kredensial yang diakui secara global sebagai seorang ekonom dan peneliti, bersama dengan pengalaman kepemimpinannya yang luas dan keterlibatannya dalam forum-forum internasional utama tentang masalah-masalah pembangunan yang penting, akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mendesak kami di Grup Bank Dunia dalam mendukung luas Pertumbuhan berbasis dan pengentasan kemiskinan," tambahnya.

Di posisi barunya itu, Mari akan bertugas memberikan kepemimpinan dan mengawasi program kerja Kelompok Praktik Global Bank Dunia. Selain itu, ia juga akan mengawasi kelompok riset dan data Bank Dunia (DEC) dan fungsi Hubungan Eksternal dan Korporat.

Mari sendiri memiliki rekam jejak yang membanggakan. Wanita 63 tahun itu pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia pada tahun 2004 hingga 2011 dan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari 2011 hingga Oktober 2014 itu.

Selain itu, saat ini Mari juga diketahui merupakan Senior Fellow di Sekolah Tinggi Urusan Internasional dan Publik Columbia. Dia juga tercatat sebagai Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia, asisten profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew dan Sekolah Kebijakan Publik Crawford, Universitas Nasional Australia.

Mari juga merupakan Anggota Dewan Biro Penelitian Ekonomi Indonesia (IBER) serta Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Jakarta.

Bukan hanya itu, Mari juga dianggap sebagai pakar internasional tentang berbagai masalah global. Dia saat ini adalah Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penelitian Kebijakan Makanan Internasional (IFPRI) di Washington D.C dan juga aktif sebagai penasihat Komisi Global Geopolitik Transformasi Energi Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) di Abu Dhabi.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News