Ilustrasi anti-korupsi/Net
Ilustrasi anti-korupsi/Net
KOMENTAR

BIBIT korupsi dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil di sekolah, salah satunya adalah mencontek saat ujian. Bahkan, tidak jarang mereka yang mencontek saat ujian dan meraih nilai bagus, diaggap sebagai anak yang hebat.

Begitu kata Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic awal pekan ini. Dia menekankan bahwa praktik korupsi dapat ditemukan di seluruh lapisan masyarakat Kroasia. Namun semua itu dimulai di ruang kelas.

"Di sinilah korupsi dimulai, pada anak-anak," kata Grabar-Kitarovic.

"Mereka mencari cara bagaimana menyiasati sistem, dan itu tidak terkandung dalam politik. Itu jauh lebih baik daripada dulu. Tapi itu bukan hanya politik," sambungya.

Sang Presiden mengangkat contoh lain korupsi "kecil" yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

"Paling sering kita bahkan tidak menyadari apa itu korupsi," tambahnya Grabar-Kitarovic.

"Ketika Anda pergi ke dokter, semua orang mengharapkan anda membawa setidaknya bunga, cokelat, dan hal-hal seperti itu. Itu adalah kebiasaan," sambungnya.

Dia menceritakan pengalaman saat ibunya dirawat di rumah sakit baru-baru ini. Saat hendak menjenguk ibunya, dia ditanya oleh teman-temannya mengapa tidak membawa apapun untuk perawat dan dokter di rumah sakit, padahal mereka berharap diberikan sesuatu.

"Saya berkata, saya tidak akan ikut serta dalam korupsi semacam ini. Saya akan membawa keranjang untuk Natal, hadiah Natal kecil, tapi hanya itu," tambahnya seperti dimuat The Guardian.

Survei Eurobarometer terbaru menemukan bahwa mayoritas warga Kroasia, tepatnya 59 persen, merasa terpengaruh oleh korupsi dalam kehidupan sehari-hari mereka.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News