Foto : Sarwono
Foto : Sarwono
KOMENTAR

PERKEMBANGAN busana muslim di Indonesia sudah sangat baik. Secara euforia, peminat busana muslim sangat tinggi. Di mana-mana umat muslim sudah mengenakan hijab dengan tren-tren pakaian yang banyak. Tetapi sangat disayangkan, lantaran industri yang mengembangkan pakaian muslim tersebut sangatlah minim. Di negara-negara maju seperti Paris dan New York, busana muslim itu tidak datang dari Indonesia yang notabene adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

"Dunia sedang berorientasi pada ekonomi syariah. Ada yang namanya halal expo. Bahkan di India, yang terkenal dengan kain sarinya, sudah membuat pakaian muslim yang sangat bagus. Mereka mengakui terinspirasi dengan desain-desain Indonesia. Namun di Indonesianya sendiri, desain-desain tersebut belum menyentuh level menengah ke bawah. Indonesia masih ada di level konsumen, belum produsen," ucap Advisor IFC Jetty R Hadi di acara Press Conference Muslim Fashion Festival 2020, di Goodrich Suites, ARTOTEL Portofolio, Jakarta Selatan, Senin (27/1).

Untuk melahirkan desainer-desainer muda berbakat, salah satu program pendukung gelaran tahun ini, digelar Modest Young Designer Competition (MYDC) yang disponsori oleh Asia Pacific Rayon. Proses seleksi sudah dilakukan dan dewan juri memilih 15 finalis MYDC 2020. Dan di hari ketiga MUFFEST nanti, 15 finalis tersebut akan menampilkan karya-karyanya dan kemudian ditentukan siapa pemenangnya.

"Tahun ini kita datang dengan kekuatan dua kali lipat. Kita harus bisa belajar dari Jepang. Mereka mampu berkolaborasi dengan desainer-desainer mudanya, tidak saling iri jika desainnya dicontoh," kata Basri Kamba, Direktur Asia Pacific Rayon.

Hasil survey Global Islamic Economic Riset, Indonesia selama ini menjadi konsumen pakaian muslim ketiga terbesar di dunia. Sementara China merupakan negara pengekspor pakaian muslim nomor satu di dunia. Ini menjadi warning besar bagi negara. Pemerintah harus ikut campur tangan menguatkan acara-acara seperti MUFFEST.

"Gelaran seperti ini bertujuan mencari dan mengkolaborasikan semua pihak. Di Indonesia ada 67 juta UKM, kita bisa ajak mereka untuk mengembangkan fashion muslim Indonesia. Lalu, kita tingkatkan pemahaman tentang sustainable fashion. Ini tidak main-main, kita bicara soal polaister, katun, rayon, dan bahan-bahan lainnya. Ini adalah challenge bersama, dan fungsi blogger fashion adalah memberikan kritikan-kritikan membangun," ujar Basri.

Selain MYDC, Wardah juga menyelenggarakan Next Face MUFFEST 2020, yaitu sebuah kompetisi untuk para perempuan muda muslim yang inspiratif. Dan Wardah Make Up & Hijab Do Competition 2020, kompetisi untuk mengapresiasikan para make up enthusiast dan hijab stylist.

MUFFEST tahun ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kementerian Perindustrian RI melalui Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil.

Lalu Bank Indonesia kantor perwakilan Sulawesi Tenggara serta beberapa sponsor seperti Wardah, Asia Pacific Rayon, UBS Gold, Djarum Foundation, Dauky, Sharp Indonesia, BNI Syariah, Gistex, Grab, Niagara Indah Busana, You C1000, Goodrich Suites ARTOTEL Portofolio.




Milad ke-12 Komunitas Jurnalis Berhijab: Hadirkan "KJB Goes to Campus" yang Menginspirasi

Sebelumnya

BKGN 2024: Pepsodent x BAZNAS Menyebarluaskan Edukasi dan Layanan Kesehatan Gigi Gratis bagi 5000 Anak Yatim Piatu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E