AKIBAT jarak antara kamar tidur saya dengan kamar kerja ayah saya memang agak berkejauhan, maka ayah saya berkomunikasi jarak jauh sejauh jangkauan suara siul dengan saya dalam bahasa siul.
Siul
Ayah saya memiliki beberapa kalimat dalam bahasa siul seperti misalnya “kamu di mana?”, atau “cepat kemari!”, atau “bikin pekerjaan rumah!”, atau “sekarang kamu harus tidur!”, atau “bangun!”, atau “ayo makan!”, atau “dasar nakal!“ dan lain-lain
Berdasar kesepakatan dan kebiasaan, saya dapat mengerti makna siulan ayah saya. Namun sebaliknya, saya tidak berani bersiul untuk berkomunikasi dengan ayah sebab menurut tata krama tak tertulis kebudayaan Jawa yang boleh bersiul hanya orang yang lebih tua kepada yang lebih muda usia.
Bukan sebaliknya jika tidak ingin kualat! Akibat dididik dengan bahasa siul oleh ayah saya, maka pada awal tahun 80an abad XX saya menyelenggarakan Lomba Siul perdana di persada Nusantara yang dijuarai oleh sang Maestro Siul nan Legendaris, Gunadi. Namun ternyata di planet bumi ini bukan cuma ayah saya saja yang menggunakan bahasa siul.
Silbador
Pada tahun 2009, lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB, UNESCO menobatkan Silbo Gomero sebagai warisan kebudayaan dunia milik Spanyol.
Silbo Gomero adalah bahasa masyarakat pulau Gomera, Kepulauan Canary, Spanyol yang menggunakan siul sebagai media telekomunikasi akibat lokasi saling berkejauhan di Pulau Gomera yang dipadati bukit dan pegunungan.
Bahasa dialek Guanche yang digunakan masyarakat Kepulauan Canary cukup sederhana, sehingga ideal digunakan dalam bahasa siul yang dalam bahasa Spanyol disebut sebagai el silbo.
Silbo Gomero memungkinkan warga untuk saling bertelekomunikasi dari puncak bukit yang satu ke puncak bukit lain-lainnya. Akibat suaranya yang cukup keras, maka Silbo Gomero juga digunakan untuk pengumuman maklumat ke publik yang dilakukan seorang ahli bersiul lantang yang disebut sebagai silbador alias pesiul.
Pada hakikatnya fungsi Silbo Gomero mirip kentongan di Pulau Jawa atau Bahasa Asap kaum pribumi benua Amerika Utara yang (keliru) disebut sebagai Indian.
Akibat penemuan teknologi telekomunikasi terutama telepon dan loud speakers, maka penggunaan Silbo Gomero mengalami kemerosotan drastis lambat namun pasti menuju kepuhanan.
Pariwisata
Syukur alhamdullilah menjelang akhir abad XX, akibat kebangkitan industri pariwisata Spanyol maka kebudayaan lokal daerah-daerah di Spanyol termasuk Silbo Gomero mengalami revitalisasi secara intensif oleh pemerintah daerah.
Bahkan Silbo Gomero resmi masuk ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar (lihat foto di atas naskah ini) sebagai mata pelajaran wajib bagi para generasi muda Gomera, sehingga tumbuhlah generasi baru kaum silbador.
Apalagi setelah dinobatkan sebagai mahakarya warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO kini Silbo Gomero menjadi bagian hakiki dari industri pariwisata Spanyol.
Penulis adalah pembelajar peradaban dan kebudayaan masyarakat dunia
KOMENTAR ANDA