WUHAN semakin terisolir. Sejumlah rumah sakit di kota tempat asal virus mematikan tersebut sudah penuh dengan pasien terinfeksi corona. Persediaan makanan pun sudah mulai menipis. Entah sampai kapan Wuhan terbebas dari itu semua.
Sadar kalau hanya mereka saja yang ada di sana, yang ada kemungkinan terkena terinfeksi, warga Kota Wuhan berusaha saling menguatkan. Pun dengan penduduk dari negara lain yang 'terjebak' di kota itu, sambil menunggu negara mereka mengevakuasi ikut berbaur dan saling memberikan dukungan.
Ya, baru-baru ini viral, Kota Wuhan tidak lagi terlihat seperti kota mati. Dalam video tersebut tampak betul kehebatan kota yang sedang dalam status lock down tersebut. Terlihat penduduk di sana saling menyemangati satu sama lain dalam kegelapan malam. Teriakan-teriakan "Wuhan Jiayou" yang artinya "semangat, Wuhan" bergema di seantero kota. Jiayou Wuhan terdengar kencang dari balik jendela tempat tinggal mereka.
Salah satu orang yang menyaksikan secara langsung kehebatan Kota Wuhan adalah Ayu Larasati. Dia adalah mahasiswi asal Indonesia yang ikut 'terjebak' di sana. Ayu mengaku merinding saat mendengar teriakan semangat dari berbagai penjuru kota pada malam itu. Dan sebagai balasan, Ayu ikut berteriak "Wuhan, Jiayou" dari balkon tempat tinggalnya. Dia lah yang merekam kejadian itu dan mengunggahnya di Instagram.
"MasyaAllah, terharu sekali malam ini. Tepat pukul 21.15 gasengaja buka jendela, banyak banget teriakan dari masyarakat Wuhan yang bilang (Wuhan Jiayou) yang artinya semangat Wuhan.
Seketika merinding campur haru :')))
Teriakan ini dilakukan untuk saling support satu sama lain, seluruh warga Wuhan, biar kita ngga ngerasa sendirian. Aku benar-benar kali pertama ngerasain pengalaman kaya gini. Semangat Wuhan, semangat temen-temen Indonesia. Jiayou.
Maafkan suara sy yg berisik"
Caption video yang diunggah dalam akun Instagram @ayularasati
Sikap para warga di Wuhan dalam video tersebut patut diteladani. Sekalipun sedang dalam kondisi kritis yang tak terbayangkan sebelumnya, mereka tetap bisa optimis dan saling menyemangati. Penduduk Wuhan berusaha bertahan hidup dengan fasilitas seadanya. Apalagi banyak rumah sakit yang sudah penuh, sehingga mereka harus bersabar. Bahan makanan pun kian menipis. Etalase toko-toko kosong, karena makanannya sudah diborong warga.
Tertekan dan ketakutan? Itu sudah pasti! Tapi hal tersebut tidak menyurutkan mereka untuk saling memperhatikan. Terbukti, teriakan semangat ini mampu menyalakan api semangat yang sempat padam. Meskipun mereka terpisah tembok, para warga tetap dapat bersatu dan kompak. Aksi ini sangat keren dan patut dicontoh.
Walaupun belum bisa membantu secara langsung, kita bisa mengirim doa sebanyak-banyaknya pada penduduk Wuhan. Mari satukan dukungan, karena krisis ini telah menjadi masalah bersama.
KOMENTAR ANDA