KABAR gembira bagi para perokok yang hendak berhenti merokok. Pasalnya, studi terbaru menemukan bahwa paru-paru perokok bisa dipulihkan kesehatannya jika mereka menghentikan kebiasaan merokok.
Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pada hari Kamis (30/1) di jurnal Nature, para peneliti menemukan bahwa beberapa sel pada paru-paru yang rusak akibat kebiasaan merokok bisa digantikan oleh sel-sel sehat ketika kebiasaan itu dihentikan.
Penelitian-penelitian sebelumnya menemukan bahwa risiko penyakit seperti kanker paru-paru yang bisa muncul akibat merokok bisa turun jika mereka dapat berhenti.
Namun penelitian terbaru ini menemukan bahwa manfaat berhenti merokok ternyata jauh lebih besar. Pasalnya, tubuh tampak menarik pada reservoir sel sehat untuk menggantikan sel yang rusak asap di paru-paru perokok ketika mereka berhenti.
Peneliti senior yang terlibat dalam penelitian itu, Peter Campbell dari Wellcome Sanger Institute yang berbasis di Inggris, mengatakan hasil tersebut memberikan harapan baru bagi perokok yang ingin berhenti.
"Orang-orang yang merokok berat selama 30, 40 atau lebih tahun sering mengatakan kepada saya bahwa sudah terlambat untuk berhenti merokok, karena kerusakan sudah terjadi," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut.
"Yang sangat menarik tentang penelitian kami adalah hal itu menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk berhenti," tambahnya, seperti dimuat ulang The Guardian.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa beberapa orang dalam penelitian ini telah merokok lebih dari 15.000 bungkus rokok dalam hidup mereka.
"Tetapi dalam beberapa tahun berhenti, banyak sel yang melapisi saluran udara mereka tidak menunjukkan bukti kerusakan akibat tembakau," jelasnya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis biopsi paru-paru dari 16 orang, termasuk perokok saat ini, mantan perokok, orang dewasa yang belum pernah merokok dan anak-anak. Para peneliti mencari mutasi yang dapat menyebabkan kanker.
Hasilnya, ditemukan bahwa perubahan genetik yang muncul dalam sel-sel tubuh adalah bagian normal dari penuaan, dan banyak dari mutasi ini tidak berbahaya dan disebut sebagai "mutasi penumpang".
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa mutasi pada gen yang salah dalam sel yang salah dapat secara dramatis mengubah perilaku sel dan memerintahkan mereka untuk berperilaku lebih yang memicu terjadinya kanker.
Penelitian ini menemukan sembilan dari setiap 10 sel paru-paru pada perokok saat ini mengalami mutasi, termasuk yang dapat menyebabkan kanker.
Tetapi pada mantan perokok, banyak dari sel-sel yang rusak itu telah digantikan oleh sel-sel sehat seperti yang terlihat pada orang yang tidak pernah merokok.
Bukan hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa hingga 40 persen dari total sel paru-paru pada mantan perokok adalah sehat. Jumlah ini empat kali lebih banyak daripada rekan-rekan mereka yang masih merokok.
Meski begitu Campbell mengatakan sel-sel yang rusak tidak mampu memperbaiki diri secara ajaib.
"Sebaliknya mereka digantikan oleh sel-sel sehat yang telah lolos dari kerusakan akibat asap rokok," tambahnya.
Mekanisme yang tepat di mana penggantian itu terjadi belum jelas, tetapi penulis penelitian percaya mungkin ada semacam reservoir sel.
"Begitu orang berhenti merokok, sel-sel secara bertahap berkembang biak dari pelabuhan yang aman ini untuk menggantikan sel-sel yang rusak," kata Campbell.
KOMENTAR ANDA