Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SETIAP melakukan ibadah, apapun itu, kita harus memiliki landasan atau dalil yang kuat agar ibadah yang kita kerjakan tidak akan sia-sia, begitupun dengan ibadah puasa. Puasa merupakan ibadah istimewa yang Allah akan langsung memberikan pahalanya. Nah, bagaimana dengan keutamaan puasa sunnah ayyamul biidh?

Disebut Ayyamul Bidh (ayyamul = hari, bidh= putih), karena pada malam ke 13, 14, dan 15 muncul bulan purnama berwarna putih atau bersinar terang.

Berikut anjuran melaksanakan puasa sunnah ayyamul biidh:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan kepadaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati. 1. Berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2. Mengerjakan shalat Dhuha, 3. Mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)

Melaksanakan puasa ayyamul biidh sama dengan berpuasa sepanjang tahun, seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda berikut ini.

“Puasa pada 3 hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)

“Puasalah 3 hari dari tiap bulan. Sesungguhnya amal kebaikan itu ganjarannya 10 kali lipat, sehingga ia seperti puasa sepanjang masa.” (HR. Bukhari no. 1976).

Bagaimana menjalankan puasa ayyamul biidh? Berikut tata caranya:

  • Niat puasa, dapat dilakukan setelah terbit fajar selama belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Niat puasa sunnah bisa digabungkan dengan niat puasa sunnah lainnya, ini merupakan karunia Allah.
  • Seorang istri sebaiknya tidak melaksanakan puasa sunnah termasuk puasa ayyamul biidh ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin beliau.
  • Sebaiknya dikerjakan ketika tidak sedang bepergian.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

  • Tidak dilaksanakan pada tanggal 13 Dzulhijjah, karena merupakan hari tasyrik.

Fadhilah puasa Ayyamul Bidh

Puasa tiga hari setiap bulan ini sangat dianjurkan karena menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian, begitu besarnya pahala yang diganjar, karena puasa ayyamul biidh laksana puasa sepanjang tahun, yaitu pahala satu kebaikan dikalikan sepuluh. Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sebulan penuh.

Selain itu, puasa sunnah juga bermanfaat untuk mengistirahatkan organ-organ tubuh, terutama organ pencernaan. Manfaat tambahan lainnya seperti berfungsi sebagai detoksifikasi, mengurangi lemak, meningkatkan imunitas, menurunkan berbagai resiko penyakit, memanjangkan umur, memperbaiki pola makan, serta menjaga kecantikan.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur